Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius D. Fakhiri saat beri pembekalan kepada 101 orang Pasis PAG Resimen Wira Satria Paripurna di Aula Elsama Numberi SPN Polda Papua, Senin (19/10). ( FOTO: Elfira/Cepos)
Wakapolda: Konsekuensi Jadi Perwira, Berat
JAYAPURA- Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius D. Fakhiri beri pembekalan kepada 101 orang Perwira Siswa Perwira Ahli Golongan (Pasis PAG) Resimen Wira Satria Paripurna di Aula Elsama Numberi SPN Polda Papua, Senin (19/10).
Kendati Pendidikan perwira ini singkat, tetapi anggota memiliki pengalaman dinas yang cukup panjang dan sebagai modal untuk berubah dari Bintara menjadi Perwira.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan, konsekwensi menjadi Perwira itu cukup berat. Harus bisa menjadi sahabat, menjadi kakak, menjadi komandan, menjadi orang tua bagi para Bintara yang kalian bawahi.
“Kendati sekolah kurang lebih 1 bulan, basic anggota hingga pangkat Aiptu sebuah pengalaman sangat berharga. Saya sangat yakin dan percaya, 101 orang apabila menjadi Perwira lebih matang dari Perwira remaja,” terangnya.
Kendati latihan yang diikuti hanya sebentar, merubah status menjadi Perwira maka tunjukkanlah bahwa kalian Perwira yang pantas dan mampu menjadi contoh dan suritauladan bagi bawahan, menjadi garda terdepan bagi komandan di atas kalian maka saya berharap kalian jadi Perwira tidak pernah mengeluh.
“Setelah kembali ke wilayah masing-masing bekerjalah maksimal, implementasikan ilmu teknis dan ilmu kepemimpinan yang sudah diterima, kedepan masih banyak tuntutan tugas yang kita hadapi bersama,” ucap Wakapolda.
Dirinya juga mengingatkan para Perwira tidak boleh sombong tetapi laksanakan tugas dengan baik dan benar. Sebab, di pundak perwira harapan pimpinan Polri sangatlah besar maka jagalah amanah ini dengan baik. (fia/wen)
JAYAPURA- Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius D. Fakhiri beri pembekalan kepada 101 orang Perwira Siswa Perwira Ahli Golongan (Pasis PAG) Resimen Wira Satria Paripurna di Aula Elsama Numberi SPN Polda Papua, Senin (19/10).
Kendati Pendidikan perwira ini singkat, tetapi anggota memiliki pengalaman dinas yang cukup panjang dan sebagai modal untuk berubah dari Bintara menjadi Perwira.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan, konsekwensi menjadi Perwira itu cukup berat. Harus bisa menjadi sahabat, menjadi kakak, menjadi komandan, menjadi orang tua bagi para Bintara yang kalian bawahi.
“Kendati sekolah kurang lebih 1 bulan, basic anggota hingga pangkat Aiptu sebuah pengalaman sangat berharga. Saya sangat yakin dan percaya, 101 orang apabila menjadi Perwira lebih matang dari Perwira remaja,” terangnya.
Kendati latihan yang diikuti hanya sebentar, merubah status menjadi Perwira maka tunjukkanlah bahwa kalian Perwira yang pantas dan mampu menjadi contoh dan suritauladan bagi bawahan, menjadi garda terdepan bagi komandan di atas kalian maka saya berharap kalian jadi Perwira tidak pernah mengeluh.
“Setelah kembali ke wilayah masing-masing bekerjalah maksimal, implementasikan ilmu teknis dan ilmu kepemimpinan yang sudah diterima, kedepan masih banyak tuntutan tugas yang kita hadapi bersama,” ucap Wakapolda.
Dirinya juga mengingatkan para Perwira tidak boleh sombong tetapi laksanakan tugas dengan baik dan benar. Sebab, di pundak perwira harapan pimpinan Polri sangatlah besar maka jagalah amanah ini dengan baik. (fia/wen)