Wednesday, April 30, 2025
28.1 C
Jayapura

Jaring Aspirasi,  Sulaeman Hamzah Temui Petani OAP

Anggota Komisi IV DPR RI H.  Sulaeman Hamzah di dampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekertaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si, saat melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi dari para petani asli Papua yang ada di sekitar Kudamati Merauke, Minggu   (18/10)  ( FOTO Sulo/Cepos )

MERAUKE –  Dalam rangka mendengarkan secara langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat khususnya  petani Orang Aslil Papua (OAP) yang ada di Merauke khususnya Kelurahan Kamundu, Anggota Komisi IV DPR RI  H. Sulaeman Hamzah didampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekretaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si menemui para petani tersebut di Gudang Penggilingan Gapoktan Yagip, Kudamati Merauke, Minggu (18/10).      

   Ketua  Gapoktan  Yagip Wagan Yohanes Yetwen mengungkapkan masyarakat Papua yang tinggal di sekitar Kudamati  merupakan petani, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Meski ada  bantuan diberikan kepada  petani namun pihaknya  tidak mendapatkan  bantuan alsintan dari pemerintah tersebut kecuali satu unit  hand traktor aspirasi dari Sulaeman Hamzah tahun 2018 lalu. 

Baca Juga :  Bulog Segera Kirim 3.000 Ton ke Jayapura dan Manokwari

  “Sebenarnya di sini ada sekitar 89 hektar  tanah,  dan yang baru diolah  sekitar 20 hektar. Sementara  69 hektar  lainnya masih menjadi lahan tidur. Kalau masih  mau gunakan  tenaga  manusia, saya pikir  itu sulit bagi  kami,’’ kata Yohanes  Yetwen yang berharap dapat bantuan Alsintan.

    Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah Fauzun Nihaya menjelaskan bahwa  jumlah alat  pertanian dari aspirasi Sulaeman Hamzah yang disalurkan ke Merauke selama  ini tidak kurang dari 500  unit.  ‘’Sebagai  direktur eksekutif aspirasi Sulaeman Hamzah, secara pribadi merasa bersalah. Karena  ternyata di kota yang dekat banyak saudara-saudara kita yang OAP menjadi petani tapi sentuhan kasih dan bantuan alat dari Sulaeman Hamzah  belum optimal,’’ katanya.  (ulo/tri)  

Baca Juga :  Forum Drawing Indonesia Perjuangkan Hari Menggambar Nasional
Anggota Komisi IV DPR RI H.  Sulaeman Hamzah di dampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekertaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si, saat melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi dari para petani asli Papua yang ada di sekitar Kudamati Merauke, Minggu   (18/10)  ( FOTO Sulo/Cepos )

MERAUKE –  Dalam rangka mendengarkan secara langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat khususnya  petani Orang Aslil Papua (OAP) yang ada di Merauke khususnya Kelurahan Kamundu, Anggota Komisi IV DPR RI  H. Sulaeman Hamzah didampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekretaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si menemui para petani tersebut di Gudang Penggilingan Gapoktan Yagip, Kudamati Merauke, Minggu (18/10).      

   Ketua  Gapoktan  Yagip Wagan Yohanes Yetwen mengungkapkan masyarakat Papua yang tinggal di sekitar Kudamati  merupakan petani, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Meski ada  bantuan diberikan kepada  petani namun pihaknya  tidak mendapatkan  bantuan alsintan dari pemerintah tersebut kecuali satu unit  hand traktor aspirasi dari Sulaeman Hamzah tahun 2018 lalu. 

Baca Juga :  Marthen Ganna:  Tidak Boleh Ada Bangunan di Atas Resapan Air! 

  “Sebenarnya di sini ada sekitar 89 hektar  tanah,  dan yang baru diolah  sekitar 20 hektar. Sementara  69 hektar  lainnya masih menjadi lahan tidur. Kalau masih  mau gunakan  tenaga  manusia, saya pikir  itu sulit bagi  kami,’’ kata Yohanes  Yetwen yang berharap dapat bantuan Alsintan.

    Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah Fauzun Nihaya menjelaskan bahwa  jumlah alat  pertanian dari aspirasi Sulaeman Hamzah yang disalurkan ke Merauke selama  ini tidak kurang dari 500  unit.  ‘’Sebagai  direktur eksekutif aspirasi Sulaeman Hamzah, secara pribadi merasa bersalah. Karena  ternyata di kota yang dekat banyak saudara-saudara kita yang OAP menjadi petani tapi sentuhan kasih dan bantuan alat dari Sulaeman Hamzah  belum optimal,’’ katanya.  (ulo/tri)  

Baca Juga :  Pemotongan ULP, Jadi Kontribusi ASN untuk Penanganan Covid

Berita Terbaru

Artikel Lainnya