
MERAUKE-Pihak Sub Denpom Merauke masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Satgas Pamtas Yonif 561/Caraka Yudha yang menyebabkan korban Oktovianus Warip Betere (18) meninggal dunia.
Danrem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Bangun Nawoko ketika dihubungi lewat telpon selulernya mengungkapkan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan oleh Tim dari Sub Denpom Merauke yang dipimpin Dandenpom Merauke dan Kasrem 174/ATW.
“Hari ini (kemarin), pemeriksaan sedang dilakukan terhadap para saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut,” tutur ucap jenderal bintang satu ini, Senin (27/7).
Mengenai oknum anggota yang terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia, Danrem mengaku saat ini pemeriksaan masih dilakukan baik kepada prajurit yang ada di TKP maupun terhadap warga yang melihat kejadian tersebut.
“Saya mohon kepada masyarakat untuk bersabar. Jangan sampai saya terburu-buru menyampaikan yang tidak terbukti di pengadilan. Itu kurang baik sehingga baiknya kita menunggu dari tim,” jelasnya.
Namun Danrem mengatakan, untuk pelaku kemungkinan lebih dari satu orang. “Makanya kita cros cek, dari anggota kita dan dari masyarakat. Saya tidak main-main, karena itu sudah jelas ditangkap (korban,red) di pasar. Pasti banyak orang tahu sehingga mereka (oknum pelaku) tidak bisa bohong kepada saya dan kepada tim investigasi. Siapa saja, nanti akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kita,” tegasnya.
Danrem Bangun Nawoko mengaku kanget dengan adanya kejadian seperti itu. Karena ternyata masih ada oknum anggotanya yang main hakim sendiri. Karena itu, Danrem menyatakan penyesalannya dan permintaan maafnya kepada keluarga korban secara khusus dan kepada masyarakat asli Papua atas tindakan yang diduga dilakukan oknum anggotanya.
“Sekali lagi, sebagai komandan Korem menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di Asiki atas penganiayaan yang dilakukan oknum prajurit. Kemudian kita juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban khususnya dan kepada masyarakat asli pada umumnya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi penganiayaan yang mengakibat seorang pemuda bernama Oktovianus Warip Betere meninggal dunia. Penganiayaan yang terjadi di Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Jumat (24/7) diduga dilakukan oknum prajurit Pamtas RI-PNG.(ulo/nat)