Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

TNI dan KKSB Kontak Tembak di Pegubin

TIM EVAKUASI: Tim evakuasi heli Mi-17 milik TNI-AD yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Pegunungan Bintang pada Juni tahun 2019. Terlihat para anggota saat tiba di Bandara Oksibil usai melakukan evakuasi pada pada awal Februari 2020. ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Kontak tembak antara TNI dan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) terjadi di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (29/3) pagi.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto menyebut, diduga pelaku yang terlibat dalam kontak tembak tersebut adalah kelompok yang mengambil senjata milik korban helikopter Mi-17 milik AD yang hilang pada Juni tahun 2019. Dimana bangkai heli ditemukan di pegunungan Mandala, Distrik Oksob pada Februari tahun 2020.

“Diduga dari kelompok tersebut, termasuk senjata yang digunakan adalah milik senjata korban heli Mi-17,” ucap Eko saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (29/3).

Adapun wilayah Distrik Serambakon lanjut Kapendam telah dikuasai oleh anggota, dengan situasi di lapangan sudah kondusif. Penguasaan wilayah tersebut upaya untuk mendapatkan kembali senjata yang sempat diambil dengan mengedepankan pendekatan persuasif.

Baca Juga :  Persiapan STC 2023 Sudah Matang

“Situasi di Distrik Serambakon sudah diatasi dan sudah dikuasasi oleh aparat keamanan, masyarakat juga kami pastikan aman. Sehingga kita pisahkan mana masyarakat setempat dan mana kelompok yang membawa senjata tersebut. Anggota bertindak sesuai dengan prosesdur yang harus dilakukan di lapangan,” jelasnya.

Disinggung adanya anggota yang luka tembak, Eko membantah hal itu. Dirinya memastikan tak ada korban dalam kontak tembak tersebut. “Tidak ada yang luka-luka,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Senin (23/3) lalu, pesawat CASA CN bernomor lambung A-2909 milik TNI AU ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) di atas Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tembakan tersebut membuat lima lubung bekas tembakan terlihat di bagian sayap kanan pesawat. Pesawat ditembaki saat berada di ketinggian 4800 feet di atas Distrik Serambakon saat hendak menuju Bandara  Oksibil.

Baca Juga :  Polisi Nyatakan Sama-sama Human Eror

Saat itu, Kependam menduga senjata yang digunakan pelaku penembakan pesawat milik TNI AU itu menggunakan senjata milik korban helikopter Mi-17 milik AD yang hilang pada Juni tahun 2019. (fia/nat)

TIM EVAKUASI: Tim evakuasi heli Mi-17 milik TNI-AD yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Pegunungan Bintang pada Juni tahun 2019. Terlihat para anggota saat tiba di Bandara Oksibil usai melakukan evakuasi pada pada awal Februari 2020. ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Kontak tembak antara TNI dan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) terjadi di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (29/3) pagi.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto menyebut, diduga pelaku yang terlibat dalam kontak tembak tersebut adalah kelompok yang mengambil senjata milik korban helikopter Mi-17 milik AD yang hilang pada Juni tahun 2019. Dimana bangkai heli ditemukan di pegunungan Mandala, Distrik Oksob pada Februari tahun 2020.

“Diduga dari kelompok tersebut, termasuk senjata yang digunakan adalah milik senjata korban heli Mi-17,” ucap Eko saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (29/3).

Adapun wilayah Distrik Serambakon lanjut Kapendam telah dikuasai oleh anggota, dengan situasi di lapangan sudah kondusif. Penguasaan wilayah tersebut upaya untuk mendapatkan kembali senjata yang sempat diambil dengan mengedepankan pendekatan persuasif.

Baca Juga :  Gubernur: Pertemuan Presiden dengan Tokoh Papua Tidak Jelas

“Situasi di Distrik Serambakon sudah diatasi dan sudah dikuasasi oleh aparat keamanan, masyarakat juga kami pastikan aman. Sehingga kita pisahkan mana masyarakat setempat dan mana kelompok yang membawa senjata tersebut. Anggota bertindak sesuai dengan prosesdur yang harus dilakukan di lapangan,” jelasnya.

Disinggung adanya anggota yang luka tembak, Eko membantah hal itu. Dirinya memastikan tak ada korban dalam kontak tembak tersebut. “Tidak ada yang luka-luka,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Senin (23/3) lalu, pesawat CASA CN bernomor lambung A-2909 milik TNI AU ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) di atas Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tembakan tersebut membuat lima lubung bekas tembakan terlihat di bagian sayap kanan pesawat. Pesawat ditembaki saat berada di ketinggian 4800 feet di atas Distrik Serambakon saat hendak menuju Bandara  Oksibil.

Baca Juga :  Marak Kriminalitas di Wamena, Tuntut Aparat Jamin Keamanan Masyarakat

Saat itu, Kependam menduga senjata yang digunakan pelaku penembakan pesawat milik TNI AU itu menggunakan senjata milik korban helikopter Mi-17 milik AD yang hilang pada Juni tahun 2019. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya