
Mulai Besok, Sekolah di Jayawijaya Libur 14 Hari
WAMENA-Plt Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mengakui, terkait dengan surat edaran dari Kementerian dan Dinas Pendidikan Provinsi Papua, maka Pemkab Jayawijaya akan meliburkan siswanya atau menjalani proses belajar di rumah pada 19 Maret sampai 31 Maret mendatang dan saat ini masih disiapkan surat edarannya.
“Sebelum libur itu dilakukan kita juga minta kepada guru pada masing -masing sekolah yang ada di Jayawijaya untuk menyiapkan bahan -bahan pembelajaran, sehingga jika mulai masanya libur anak -anak tak berkeliaran di jalan, di tempat umum atau bepergian keluar daerah tetapi tetap belajar di rumah masing -masing ,”ungkapnya Selasa (17/3) kemarin.
Secara terpisah Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo mengaku telah konsultasi dengan Sekda Jayawijaya dari hasilnya akan ada surat dari pimpinan daerah untuk menentukan siswa sekolah akan libur dari aktifitas sekolah.
“Kemungkinan akan libur hari Kamis mendatang namun suratnya kita masih tunggu dan nantinya akan diedarkan ke seluruh sekolah yang ada di Jayawijaya,”tuturnya.
Untuk intruksi kedua, Kata Bambang, ujian SMK akan tetap berjalan sesuai instruksi dari Provinsi sampai hari Kamis. Jadi meski Kamis besok sudah mulai libur, namun SMK masih melaksanakan ujian nasional di hari terakhir.
Ia juga menambahkan untuk ujian SMA yang awalnya direncanankan 30 Maret sampai 2 April, saat ini belum ada kepastian. Karena harus koordinasi dengan badan standar Nasional Pendidikan yang mengatur soal ujian di Jakarta.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK YSO Ninabua Bernart S Maalangen setelah melaksanaan ujian Nasional maka pihaknya akan meliburkan siswanya hingga 31 Maret atau tetap belajar di rumah. “Untuk belajar di rumah nantinya guru akan memberikan modul atau tugas -tugas untuk diselesaikan di rumah dan dikumpulkan pada saat masuk sekolah sehingga penilaian masih tetap berjalan, demikian juga untuk guru yang tetap memberikan tugas, jadi kewajiban kinerjanya tetap ada pertanggungjawaban, absensinya juga tetap berjalan,”jelasnya.
Bernart mengaku untuk belajar di rumah di Wamena tak bisa disamakan dengan daerah lain yang bisa menggunakan sistem online tetapi bisanya itu secara mandiri memberikan siswa modul, materi atau tugas yang dikerjakan selama libur berlangsung supaya nilai bisa dilihat saat tugas itu dikumpulkan. (jo/tri)