Saturday, November 8, 2025
29.2 C
Jayapura

Kembangkan Budidaya Ayam Pedaging di Skouw Sae

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya memperkuat sektor pangan lokal melalui berbagai program inovatif. Salah satunya yakni pengembangan budidaya ayam pedaging yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami.

Program ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Natura) serta langkah nyata untuk memastikan ketersediaan pangan di wilayah perbatasan tetap aman dan stabil.

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, menjelaskan bahwa budidaya ayam pedaging tersebut dilakukan dalam dua tahap.

“Tahap pertama kita kembangkan 2.000 ekor ayam, dan tahap kedua juga sebanyak 2.000 ekor. Proses pemeliharaan berlangsung sekitar 28 hari hingga siap panen,” ungkap Rustan disela kunjungannya di kampung skow Sae, Rabu (5/11).

Baca Juga :  Muhammad Musaad Dilantik Jadi Pejabat Fungsional Pemprov Papua

Ia menambahkan, program ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat stok pangan, tetapi juga menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal di sekitar wilayah Skouw.
Hasil panen nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging ayam di pasar-pasar lokal sekaligus menekan kenaikan harga menjelang akhir tahun.

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya memperkuat sektor pangan lokal melalui berbagai program inovatif. Salah satunya yakni pengembangan budidaya ayam pedaging yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami.

Program ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Natura) serta langkah nyata untuk memastikan ketersediaan pangan di wilayah perbatasan tetap aman dan stabil.

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, menjelaskan bahwa budidaya ayam pedaging tersebut dilakukan dalam dua tahap.

“Tahap pertama kita kembangkan 2.000 ekor ayam, dan tahap kedua juga sebanyak 2.000 ekor. Proses pemeliharaan berlangsung sekitar 28 hari hingga siap panen,” ungkap Rustan disela kunjungannya di kampung skow Sae, Rabu (5/11).

Baca Juga :  Si-Ipar Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak di Pelosok Nduga

Ia menambahkan, program ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat stok pangan, tetapi juga menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal di sekitar wilayah Skouw.
Hasil panen nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging ayam di pasar-pasar lokal sekaligus menekan kenaikan harga menjelang akhir tahun.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya