Friday, October 17, 2025
25.7 C
Jayapura

Efektifitas MBG Sulit Diukur bila Tidak Mengacu Angka Kecukupan Gizi

Pendapat Ahli Gizi Poltekkes Jayapura Terkait Program MBG di Kota Jayapura

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menghadapi sejumlah sorotan serius di tengah masyarakat. Mulai dari kasus keracunan, dugaan potensi terjadinya korupsi, pemanfaatan anggaran yang tidak optimal, hingga penyajian menu yang tidak sepadan kebutuhan gizi dan selera anak. Lantas seperti apa pendapat ahli gizi terkait menu MBG ini?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Peningkatan gizi anak sekolah tidak bisa hanya mengandalkan satu kali makan siang semata. Capain tujuan utama program MBG untuk memperbaiki status gizi siswa melalui pemberian makanan sehat dan bernutrisi setiap hari, akan sulit terukur, bila menu yang disajikan tidak sesuai standar.

Baca Juga :  Diaspora Diminta Gali Potensi Bibit Pemain dari Kampung

Terkait dengan itu ahli gizi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Jayapura menjelaskan secara detail terkait dengan program prioritas presiden Prabowo itu.
Kepada Cenderawasih Pos para ahli ini dari kampus ini, menyebutkan bahwa setiap menu makanan yang disajikan dalam program makan bergizi gratis dipastikan harus mengandung gizi tinggi dan berkualitas. Semua makanan juga sudah dipastikan melalui penilaian Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga dipastikan layak dikonsumsi guna perbaikan gizi anak.

Demikian disampaikan Maxianus K Raya, STP, MPH Ketua Prodi Sarjana Terapan Gizi (Prodi STr Gz) Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Jayapura kepada Cenderawasih Pos di Padang Bulan, Selasa (14/10).

Maxianus menjelaskan bahwa BGN telah bekerjasama dengan kementerian kesehatan untuk mengetahui angka kecukupan gizi setiap MBG yang disalurkan kepada penerima manfaat. Dalam hal ini para pelajar dan ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga :  Peluang Wisata dari Lokasi Spot Baru yang Menyajikan Keindahan Bakau

Pendapat Ahli Gizi Poltekkes Jayapura Terkait Program MBG di Kota Jayapura

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menghadapi sejumlah sorotan serius di tengah masyarakat. Mulai dari kasus keracunan, dugaan potensi terjadinya korupsi, pemanfaatan anggaran yang tidak optimal, hingga penyajian menu yang tidak sepadan kebutuhan gizi dan selera anak. Lantas seperti apa pendapat ahli gizi terkait menu MBG ini?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Peningkatan gizi anak sekolah tidak bisa hanya mengandalkan satu kali makan siang semata. Capain tujuan utama program MBG untuk memperbaiki status gizi siswa melalui pemberian makanan sehat dan bernutrisi setiap hari, akan sulit terukur, bila menu yang disajikan tidak sesuai standar.

Baca Juga :  Kondisi JPO Padang Bulan Tak Jauh Beda dengan di Kota

Terkait dengan itu ahli gizi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Jayapura menjelaskan secara detail terkait dengan program prioritas presiden Prabowo itu.
Kepada Cenderawasih Pos para ahli ini dari kampus ini, menyebutkan bahwa setiap menu makanan yang disajikan dalam program makan bergizi gratis dipastikan harus mengandung gizi tinggi dan berkualitas. Semua makanan juga sudah dipastikan melalui penilaian Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga dipastikan layak dikonsumsi guna perbaikan gizi anak.

Demikian disampaikan Maxianus K Raya, STP, MPH Ketua Prodi Sarjana Terapan Gizi (Prodi STr Gz) Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Jayapura kepada Cenderawasih Pos di Padang Bulan, Selasa (14/10).

Maxianus menjelaskan bahwa BGN telah bekerjasama dengan kementerian kesehatan untuk mengetahui angka kecukupan gizi setiap MBG yang disalurkan kepada penerima manfaat. Dalam hal ini para pelajar dan ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga :  Mayat Pria dengan Sejumlah Luka Ditemukan di Depan Lapangan Tembak

Berita Terbaru

Artikel Lainnya