Wednesday, November 26, 2025
26.2 C
Jayapura

Keterlambatan BBM dan Beban Berlebih Jadi Pemicu Pemadaman di Waropen

BIAK — Seringnya terjadi pemadaman listrik di Kabupaten Waropen dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh sejumlah faktor teknis dan logistik yang saling berkaitan. Hal ini dijelaskan oleh Silvester Vani Tambingon, Asisten Manager Transaksi Energi UP3 PLN Biak, yang menegaskan bahwa pihak PLN terus berupaya menstabilkan pasokan listrik di daerah tersebut meski menghadapi berbagai kendala di lapangan.

Menurut Silvester, keterlambatan pasokan bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu penyebab utama terganggunya operasional mesin pembangkit listrik. “BBM yang datang kadang terlambat karena faktor cuaca. Untuk transportasi BBM juga masih terbatas, selama ini baru satu kapal yang melayani pengiriman solar dari Serui ke Waropen. Idealnya harus dua kapal agar distribusi lebih lancar,” jelasnya.

Baca Juga :  Desak Afirmasi Kebijakan Pusat untuk Hilirisasi Perikanan dan Ekspor Langsung

Selain itu, ia menambahkan bahwa beban penggunaan listrik masyarakat terus meningkat, sementara daya pembangkit yang tersedia masih minim. “Kita memang harus menahan penambahan daya karena kalau dipaksakan bisa overload dan mengakibatkan kerusakan mesin. PLN tidak bermaksud melarang penambahan daya yang diinginkan masyarakat, tapi kondisi pasokan saat ini memang belum mencukupi,” ujarnya.

Di Waropen sendiri terdapat empat unit mesin pembangkit yang saat ini masih aktif beroperasi. Namun untuk memenuhi kebutuhan daya secara optimal, PLN tengah menunggu kedatangan mesin baru dari luar Papua yang dijadwalkan tiba pada bulan Oktober. Mesin tersebut merupakan mesin sewa dalam kontainer yang akan dirakit dan dioperasikan dalam waktu sekitar satu bulan setelah tiba.

Baca Juga :  Aplikasi Sagu Papeda Siap Dilaunching

BIAK — Seringnya terjadi pemadaman listrik di Kabupaten Waropen dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh sejumlah faktor teknis dan logistik yang saling berkaitan. Hal ini dijelaskan oleh Silvester Vani Tambingon, Asisten Manager Transaksi Energi UP3 PLN Biak, yang menegaskan bahwa pihak PLN terus berupaya menstabilkan pasokan listrik di daerah tersebut meski menghadapi berbagai kendala di lapangan.

Menurut Silvester, keterlambatan pasokan bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu penyebab utama terganggunya operasional mesin pembangkit listrik. “BBM yang datang kadang terlambat karena faktor cuaca. Untuk transportasi BBM juga masih terbatas, selama ini baru satu kapal yang melayani pengiriman solar dari Serui ke Waropen. Idealnya harus dua kapal agar distribusi lebih lancar,” jelasnya.

Baca Juga :  Delapan Kendaraan di Timika Diblokir Tak Bisa Isi Pertalite

Selain itu, ia menambahkan bahwa beban penggunaan listrik masyarakat terus meningkat, sementara daya pembangkit yang tersedia masih minim. “Kita memang harus menahan penambahan daya karena kalau dipaksakan bisa overload dan mengakibatkan kerusakan mesin. PLN tidak bermaksud melarang penambahan daya yang diinginkan masyarakat, tapi kondisi pasokan saat ini memang belum mencukupi,” ujarnya.

Di Waropen sendiri terdapat empat unit mesin pembangkit yang saat ini masih aktif beroperasi. Namun untuk memenuhi kebutuhan daya secara optimal, PLN tengah menunggu kedatangan mesin baru dari luar Papua yang dijadwalkan tiba pada bulan Oktober. Mesin tersebut merupakan mesin sewa dalam kontainer yang akan dirakit dan dioperasikan dalam waktu sekitar satu bulan setelah tiba.

Baca Juga :  Ini Kiat Pemda Biak Lakukan Pencegahan Stunting

Berita Terbaru

Artikel Lainnya