Saturday, October 11, 2025
24.3 C
Jayapura

Pimpinan OPM Lanny Jaya Tewas Disikat TNI

Dokumen Strategis Berhasil Disita

JAYAPURA-Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Komando Operasi Habema Kogabwilhan III dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Purom Okiman Wenda di wilayah Unambunggu, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Senin (6/10) berujung tewasnya seorang tokoh OPM.

Insiden tersebut merupakan serangan balasan yang dilakukan kelompok bersenjata OPM sehari setelah markas utama mereka berhasil dikuasai TNI, Minggu (5/10). Dalam kontak tembak itu, satu anggota OPM atas nama Mayu Waliya dilaporkan tewas. Identitas korban baru dapat dipastikan pada Rabu (8/10) setelah tim TNI berhasil membuka dan mengidentifikasi data dalam telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Mayu Waliya menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya, di bawah pimpinan langsung Purom Okiman Wenda. Sebelumnya, pada 5 Oktober 2025, Satgas TNI dari Komando Operasi Habema berhasil menguasai salah satu markas utama OPM Kodap XII/Lanny Jaya di wilayah pegunungan Unambunggu.

Baca Juga :  Miris, Pengguna Ganja Terbanyak Kalangan Remaja

Markas tersebut diketahui menjadi pusat koordinasi kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan maupun masyarakat sipil. Keberhasilan TNI menguasai markas itu memukul kekuatan OPM di kawasan Lanny Jaya. Sebagai reaksi, kelompok tersebut diduga melancarkan serangan balasan pada Senin (6/10) yang kemudian berujung pada kontak senjata dengan satuan tugas TNI.

Dari hasil penguasaan markas tersebut, prajurit menemukan sejumlah barang bukti berupa alat-alat perang, amunisi kaliber 7,62 mm dan 5,56 mm, teleskop, alat bantu malam (NVG), radio komunikasi (HT), telepon genggam, dokumen strategis, serta atribut OPM berupa bendera Bintang Kejora.

Dokumen Strategis Berhasil Disita

JAYAPURA-Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Komando Operasi Habema Kogabwilhan III dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Purom Okiman Wenda di wilayah Unambunggu, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Senin (6/10) berujung tewasnya seorang tokoh OPM.

Insiden tersebut merupakan serangan balasan yang dilakukan kelompok bersenjata OPM sehari setelah markas utama mereka berhasil dikuasai TNI, Minggu (5/10). Dalam kontak tembak itu, satu anggota OPM atas nama Mayu Waliya dilaporkan tewas. Identitas korban baru dapat dipastikan pada Rabu (8/10) setelah tim TNI berhasil membuka dan mengidentifikasi data dalam telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Mayu Waliya menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya, di bawah pimpinan langsung Purom Okiman Wenda. Sebelumnya, pada 5 Oktober 2025, Satgas TNI dari Komando Operasi Habema berhasil menguasai salah satu markas utama OPM Kodap XII/Lanny Jaya di wilayah pegunungan Unambunggu.

Baca Juga :  Pemprov Ikut Dibuat Pusing Soal Konflik Lanny Jaya -Nduga

Markas tersebut diketahui menjadi pusat koordinasi kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan maupun masyarakat sipil. Keberhasilan TNI menguasai markas itu memukul kekuatan OPM di kawasan Lanny Jaya. Sebagai reaksi, kelompok tersebut diduga melancarkan serangan balasan pada Senin (6/10) yang kemudian berujung pada kontak senjata dengan satuan tugas TNI.

Dari hasil penguasaan markas tersebut, prajurit menemukan sejumlah barang bukti berupa alat-alat perang, amunisi kaliber 7,62 mm dan 5,56 mm, teleskop, alat bantu malam (NVG), radio komunikasi (HT), telepon genggam, dokumen strategis, serta atribut OPM berupa bendera Bintang Kejora.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/