JAYAPURA_Belum lama ini Polres Jayapura berhasil mengungkap praktik produksi sekaligus peredaran minyak tawon palsu di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura. Dari hasil penggerebekan yang dilakukan, mereka tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga menemukan lokasi produksi yang berada di kawasan Kali Acai, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Hasil penyidikan awal mengungkap bahwa aktivitas pemalsuan minyak gosok berlabel tawon ini telah berlangsung sejak tahun 2021 dan diedarkan di sejumlah wilayah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.
Pasca penangkapan pelaku tersebut, isu peredaran minyak tawon palsu kembali mencuat di kalangan masyarakat.
Pada Selasa (23/9) malam, seorang warga Abepura melalui sebuah rekaman video yang beredar di berbagai grup Whatsapp, mengaku menemukan minyak tawon palsu yang dijual di salah satu apotek di kawasan Kotaraja.
Warga tersebut menceritakan bahwa dirinya awalnya membeli sebotol minyak tawon di apotek tersebut, namun curiga dengan tampilan dan kualitas minyak.
Menurutnya, minyak tawon yang diduga palsu memiliki isi yang lebih terang seperti minyak goreng, bahkan baunya menyerupai minyak gosok biasa. Sementara minyak tawon asli yang biasa ia beli memiliki warna lebih gelap.
Selain itu, tutup botol pada produk diduga palsu berwarna merah tua, sedangkan produk asli memiliki tutup botol berwarna lebih terang. Perbedaan lain juga terlihat pada bagian dasar botol. Pada botol minyak tawon asli terdapat label khas bergambar tawon, sementara pada produk palsu label tersebut tidak ditemukan.
Kecurigaannya semakin kuat setelah ia membeli minyak tawon di apotek lain untuk pembanding. Dari hasilnya, ia memastikan minyak tawon asli memiliki warna lebih gelap, aroma khas, tutup botol yang lebih terang, serta label tawon pada bagian bawah botol.
Menanggapi fenomena ini, Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Fredrickus W.A. Maclarimboen menegaskan pihaknya siap melakukan tindakan tegas jika ada laporan resmi dari masyarakat terkait peredaran minyak tawon palsu.
“Kami akan mengambil tindakan jika ada laporan masyarakat. Namun sejauh ini belum ada laporan yang masuk ke kami,” ujarnya di Jayapura, Rabu (24/9).