Tuesday, September 30, 2025
21.3 C
Jayapura

Marak Tambang Liar, Wali Kota Sidak di Sejumlah Lokasi

Walikota Ingatkan Warga Bahaya Longsor

JAYAPURA – Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, turun langsung meninjau sejumlah titik aktivitas pendulangan emas liar di wilayah Kota Jayapura, Senin (22/9). Beberapa lokasi yang dipantau antara lain kawasan Polimak Pemancar di bawah stasiun RCTI, Argapura Batu Putih, serta titik-titik lain yang masih ditemukan aktivitas serupa.

Dalam pantauannya, Wali Kota mendapati sekelompok masyarakat tengah melakukan penggalian tanah, memasukkan hasil galian ke dalam karung, bahkan sudah terlihat tumpukan karung berisi tanah hasil pendulangan.

Aktivitas tersebut, menurutnya, selain melanggar aturan juga berpotensi menimbulkan bencana lingkungan. “Memang alasan ekonomi sering menjadi dasar masyarakat mendulang emas. Namun, kita harus melihat dampak jangka panjangnya. Jika dibiarkan, saat musim hujan datang bisa terjadi banjir dan longsor yang membahayakan masyarakat sekitar,” tegas Abisai.

Baca Juga :  Christian Soholait  Pimpin  apel Gabungan Perdana

Ia menegaskan, laporan warga melalui ruang publik menjadi dasar pemerintah kota untuk segera bertindak. Dalam pertemuan singkat dengan para penambang di lapangan, Wali Kota meminta masyarakat segera menghentikan aktivitas tersebut.

“Kalau sudah ada hasil dulang yang lama, silakan digunakan sesuai kebutuhan. Tetapi jangan lagi kembali mendulang di tempat itu. Kita tidak pernah tahu kapan hujan deras atau longsor bisa terjadi,” ujarnya.

Walikota Ingatkan Warga Bahaya Longsor

JAYAPURA – Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, turun langsung meninjau sejumlah titik aktivitas pendulangan emas liar di wilayah Kota Jayapura, Senin (22/9). Beberapa lokasi yang dipantau antara lain kawasan Polimak Pemancar di bawah stasiun RCTI, Argapura Batu Putih, serta titik-titik lain yang masih ditemukan aktivitas serupa.

Dalam pantauannya, Wali Kota mendapati sekelompok masyarakat tengah melakukan penggalian tanah, memasukkan hasil galian ke dalam karung, bahkan sudah terlihat tumpukan karung berisi tanah hasil pendulangan.

Aktivitas tersebut, menurutnya, selain melanggar aturan juga berpotensi menimbulkan bencana lingkungan. “Memang alasan ekonomi sering menjadi dasar masyarakat mendulang emas. Namun, kita harus melihat dampak jangka panjangnya. Jika dibiarkan, saat musim hujan datang bisa terjadi banjir dan longsor yang membahayakan masyarakat sekitar,” tegas Abisai.

Baca Juga :  Sukseskan MBG, 14 Kampung Jadi Leading Sector Penyedia Pangan

Ia menegaskan, laporan warga melalui ruang publik menjadi dasar pemerintah kota untuk segera bertindak. Dalam pertemuan singkat dengan para penambang di lapangan, Wali Kota meminta masyarakat segera menghentikan aktivitas tersebut.

“Kalau sudah ada hasil dulang yang lama, silakan digunakan sesuai kebutuhan. Tetapi jangan lagi kembali mendulang di tempat itu. Kita tidak pernah tahu kapan hujan deras atau longsor bisa terjadi,” ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya