Tuesday, June 17, 2025
24.7 C
Jayapura

Harga Tomat di Wamena Capai Rp 60 Ribu/kg

Pedagang Pasar Potikelek Wamena yang terlihat tak banyak menjual tomat  karena petani tomat mengalami gagal panen, Rabu (29/1). ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA –Musim penghujan yang  menguyur Kota Wamena setiap hari, menyebabkan petani tomat di Jayawijaya mengalami gagal panen hingga pedagang banyak yang mendatangkan tomat dari Jayapura. Kondisi ini menyebabkan harga tomat melambung dari Rp 25 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg.

 Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Lukas Waika Kossay mengakui jika saat ini di pasaran Jayawijaya sedang terjadi kenaikan harga tomat karena harga normalnya per kilogram Rp 25 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg.

 “Tomat di kabupaten Jayawijaya itu tomat basah dan cepat busuk. Untuk mengatasi kebutuhan tomat, didatangkan tomat dari Jayapura sehingga ada kenaikan harga di pasaran,”ungkap Lukas Rabu (29/1) kemarin

Baca Juga :  Test Drive, IPM Hadirkan 2 Mobil Hyundai STARGAZER

 Lanjutnya,  pengiriman tomat dari Jayapura ini harus dilakukan  karena petani di Jayawijaya gagal panen karena curah hujan tinggi.

“Petani kita di sini gagal panen karena curah hujan yang terus terusan mengguyur Jayawijaya, sehingga perlu mendatangkan stok tomat dari Arso, Nimbokrang dan Genyem,”ujar Lukas Kossay.

 Untuk prediksi kenaikan harga tomat, Dinsnakerindag  tidak bisa dipastikan sampai kapan karena tergantung curah hujan. Kalau hujan terus maka petani tomat di sini tidak bisa menjamin pemenuhan kebutuhan tomat . “Petani  baru bisa tanam pada saat musim kering,’’ucapnya.

 Ditambahkan, apabila petani tidak mengalami gagal panen, biasanya  produksi tomat di Jayawijaya kadang dikirim ke Jayapura. 

  Sementara itu dari pantauwan Cenderawasih Pos di Pasar Safridarwin Wamena, tak banyak pedagang asli Jayawijaya yang menjual tomat dipasaran, hanya beberapa pedagang yang menjual tomat namun tidak banyak ditemukan seperti bulan lalu. (jo/ary)

Baca Juga :  Bank Papua Dorong Pedagang di Pasar Se-Kota Jayapura Transaksi Lewat QRIS
Pedagang Pasar Potikelek Wamena yang terlihat tak banyak menjual tomat  karena petani tomat mengalami gagal panen, Rabu (29/1). ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA –Musim penghujan yang  menguyur Kota Wamena setiap hari, menyebabkan petani tomat di Jayawijaya mengalami gagal panen hingga pedagang banyak yang mendatangkan tomat dari Jayapura. Kondisi ini menyebabkan harga tomat melambung dari Rp 25 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg.

 Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya Lukas Waika Kossay mengakui jika saat ini di pasaran Jayawijaya sedang terjadi kenaikan harga tomat karena harga normalnya per kilogram Rp 25 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg.

 “Tomat di kabupaten Jayawijaya itu tomat basah dan cepat busuk. Untuk mengatasi kebutuhan tomat, didatangkan tomat dari Jayapura sehingga ada kenaikan harga di pasaran,”ungkap Lukas Rabu (29/1) kemarin

Baca Juga :  Program Undian Simpedes, BRI Ajak Nasabah Menabung dan Dapat Hadiah

 Lanjutnya,  pengiriman tomat dari Jayapura ini harus dilakukan  karena petani di Jayawijaya gagal panen karena curah hujan tinggi.

“Petani kita di sini gagal panen karena curah hujan yang terus terusan mengguyur Jayawijaya, sehingga perlu mendatangkan stok tomat dari Arso, Nimbokrang dan Genyem,”ujar Lukas Kossay.

 Untuk prediksi kenaikan harga tomat, Dinsnakerindag  tidak bisa dipastikan sampai kapan karena tergantung curah hujan. Kalau hujan terus maka petani tomat di sini tidak bisa menjamin pemenuhan kebutuhan tomat . “Petani  baru bisa tanam pada saat musim kering,’’ucapnya.

 Ditambahkan, apabila petani tidak mengalami gagal panen, biasanya  produksi tomat di Jayawijaya kadang dikirim ke Jayapura. 

  Sementara itu dari pantauwan Cenderawasih Pos di Pasar Safridarwin Wamena, tak banyak pedagang asli Jayawijaya yang menjual tomat dipasaran, hanya beberapa pedagang yang menjual tomat namun tidak banyak ditemukan seperti bulan lalu. (jo/ary)

Baca Juga :  Peluncuran Uang Pecahan Rp 75 Ribu, Papua Dapat Alokasi 1,1 Juta Lembar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya