Friday, September 12, 2025
24 C
Jayapura

Sekolah Unggulan dan Sekolah di Bawah Naungan Pemprov Tetap Diminati

Dampak Pembebasan Biaya di Sekolah Negeri Terhadap Animo Sekolah Swasta/Yayasan

Bila beberapa sekolah swasta/yayasan sebelumnya, banyak yang terdampak dengan kebijakan pembebasan biaya pendidikan dari Pemkot Jayapura, namun beberapa sekolah unggulan, termasuk sejumlah sekolah yang ada di bawah naungan Pemprov Papua tetap diminati.

Laporan: Priyadi & Elfira_Jayapura

Kepala Sekolah SMA Hikmah Yapis Dok V Jayapura, Achmad Yunaidi, mengaku, di tahun ajaran baru 2025-2026 minat orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah swasta termasuk di SMA Hikmah Yapis sangat menurun sekali. SMA Hikmah Yapis saat ini yang mengikuti MPLS belum sesuai kuota.


Dr. Laorens Wantik, M.Pd, Si (FOTO:Elfira/Cepos)

Jika ini dibiarkan tentu bisa menjadi beban sekolah swasta untuk melanjutkan pelayanan pendidikan di sekolah. Selain itu, juga menjadi masalah tersendiri yang berkaitan dengan guru yang sertifikasi yang kurang jam mengajar dan juga dalam hal pengajian para guru tidak tetap (GTT) atau honorer. Padahal sekolah swasta adalah mitra dari pemerintah seharusnya dapat perhatian juga.

Baca Juga :  Indikator Untuk Perlindungan Pemberdayaan Masyarakat Kampung

Menurutnya, peminat orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri mungkin karena ada informasi sekolah gratis di sekolah. Namun, yang jadi masalah jika kuota penerimaan siswa di sekolah negeri sudah melebihi kuota, tentunya jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) menjadi tidak sesuai juknis yang ditentukan oleh kementerian pendidikan.

Jika siswa di sekolah negeri tetap banyak diterima dan melebihi kapasitas kelas, tentu dalam pemberian layanan belajar tidak maksimal, karena ruang kelas pasti sempit, guru juga tidak efektif dalam mengajar ke siswa karena banyaknya siswa dalam satu kelas.

Dampak Pembebasan Biaya di Sekolah Negeri Terhadap Animo Sekolah Swasta/Yayasan

Bila beberapa sekolah swasta/yayasan sebelumnya, banyak yang terdampak dengan kebijakan pembebasan biaya pendidikan dari Pemkot Jayapura, namun beberapa sekolah unggulan, termasuk sejumlah sekolah yang ada di bawah naungan Pemprov Papua tetap diminati.

Laporan: Priyadi & Elfira_Jayapura

Kepala Sekolah SMA Hikmah Yapis Dok V Jayapura, Achmad Yunaidi, mengaku, di tahun ajaran baru 2025-2026 minat orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah swasta termasuk di SMA Hikmah Yapis sangat menurun sekali. SMA Hikmah Yapis saat ini yang mengikuti MPLS belum sesuai kuota.


Dr. Laorens Wantik, M.Pd, Si (FOTO:Elfira/Cepos)

Jika ini dibiarkan tentu bisa menjadi beban sekolah swasta untuk melanjutkan pelayanan pendidikan di sekolah. Selain itu, juga menjadi masalah tersendiri yang berkaitan dengan guru yang sertifikasi yang kurang jam mengajar dan juga dalam hal pengajian para guru tidak tetap (GTT) atau honorer. Padahal sekolah swasta adalah mitra dari pemerintah seharusnya dapat perhatian juga.

Baca Juga :  Solidaritas Multikultural Terbangun Kerjasama di Setiap Aktifitas Kelompok

Menurutnya, peminat orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri mungkin karena ada informasi sekolah gratis di sekolah. Namun, yang jadi masalah jika kuota penerimaan siswa di sekolah negeri sudah melebihi kuota, tentunya jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) menjadi tidak sesuai juknis yang ditentukan oleh kementerian pendidikan.

Jika siswa di sekolah negeri tetap banyak diterima dan melebihi kapasitas kelas, tentu dalam pemberian layanan belajar tidak maksimal, karena ruang kelas pasti sempit, guru juga tidak efektif dalam mengajar ke siswa karena banyaknya siswa dalam satu kelas.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya