JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua menargetkan Tahun 2030 mendatang, daerah di Papua terutama di kawasan Tertinggal, Terluar dan Terpencil (3T) dialiri listrik. “Khususnya daerah yang berada di Kabupaten Jayapura, Yapen dan Kabupaten Biak,” kata Pj Gubernur Papua Ramses Limbong, Jumat (27/6).
Gubernur Ramses menerangkan, adapun pelistrikan akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2030. Dengan target semua kampung di Papua bisa dialiri listrik. “Khusus tahun ini sesuai dengan anggaran yang tersedia ada 19 titik akan dialiri listrik, dengan anggaran Rp 41 miliar. Namun kita usulkan Rp100 miliar untuk desa-desa tertinggal,” ucapnya.
Hal ini kata Ramses berdasarkan hasil pembahasan Pemprov Papua dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik). Nantinya PLN yang melakukan pekerjaan tinggal Pemprov yang menentukan desa mana yang mau dialiri listrik.
“Konsep mereka ada energi listrik tenaga surya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi dan sungai,” terangnya.
Ramses pun mengaku telah menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk segera menyusun dan menyerahkan data detail kebutuhan kelistrikan Papua dari 2025–2030.