Wednesday, June 18, 2025
23.7 C
Jayapura

Tantangan Pendidikan di Papua Kompleks, Perlu Kekuatan dan Elaborasi

MERAUKE – Wakil Gubernur Papua Selatan Paskalis Imadawa menyebut tantangan pendidikan di Papua cukup kompleks sehingga perlu kekuatan dan elaborasi. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pelepasan siswa-siswi kelas B TK Santa Maria Fatima Kelapa Lima di Gedung Vertenten Merauke, Sabtu (14/6/2025).

Menurut dia, masih banyak tantangan di dunia pendidikan khusus di Papua, cukup kompleks, di antaranya pertama, akses anak-anak kesekolah, makan atau tidak sebelum ke sekolah. Akses kebutuhan pokok guru dan anak sekolah harus dipenuhi. Kedua, kualitas pendidikan yakni kualitas anak harus baik, kualitas keluarganya harus baik, dan juga kualitas tenaga pendidik.

“Ini perlu dilihat, lantaran membuat saat ini kita banyak berjalan mundur bukan berjalan maju,”tegas dia.

Baca Juga :  Papua Akan Menjadi Sentral Akspor Kelautan dan Perikanan di Indonesia

Ketiga, kurikulum tidak relevan dengan kondisi riili ini merupakan tantangan terberat khusus di Papua. Untuk itu, kekuatan dan elaborasi perlu disatukan untuk menyuarakan bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan konteks daerah.

Paskalis mengatakan, ketidak relevan kurikulum ini membunuh bukan mensejahterakan anak-anak didik khusus di Papua. Tak hanya itu, sistem digitalisasi yang diterapkan di dunia pendidikan khususnya di Papua terkesan dipaksakan. “Tiga hal ini perlu kita perhatikan secara bersama kedepan,” katanya.

Ia menegaskan, pemerintah kabupaten perlu melihat hal ini, jangan dipandang sebelah mata,mulai dari pendidikan dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Karena itu, kedepannya perlu bersinergi membangun pendidikan di Papua. Pembagian kewenangan antara kabupaten dan provinsi perlu dikaji dan tinjau kembali.(ulo/wen)

Baca Juga :  Pemkot Mulai Sweeping, Gandeng Aparat

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Wakil Gubernur Papua Selatan Paskalis Imadawa menyebut tantangan pendidikan di Papua cukup kompleks sehingga perlu kekuatan dan elaborasi. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pelepasan siswa-siswi kelas B TK Santa Maria Fatima Kelapa Lima di Gedung Vertenten Merauke, Sabtu (14/6/2025).

Menurut dia, masih banyak tantangan di dunia pendidikan khusus di Papua, cukup kompleks, di antaranya pertama, akses anak-anak kesekolah, makan atau tidak sebelum ke sekolah. Akses kebutuhan pokok guru dan anak sekolah harus dipenuhi. Kedua, kualitas pendidikan yakni kualitas anak harus baik, kualitas keluarganya harus baik, dan juga kualitas tenaga pendidik.

“Ini perlu dilihat, lantaran membuat saat ini kita banyak berjalan mundur bukan berjalan maju,”tegas dia.

Baca Juga :  Minggu Depan, Pasangan Ganjar-Mahfud Temui Ganjarist di Papua

Ketiga, kurikulum tidak relevan dengan kondisi riili ini merupakan tantangan terberat khusus di Papua. Untuk itu, kekuatan dan elaborasi perlu disatukan untuk menyuarakan bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan konteks daerah.

Paskalis mengatakan, ketidak relevan kurikulum ini membunuh bukan mensejahterakan anak-anak didik khusus di Papua. Tak hanya itu, sistem digitalisasi yang diterapkan di dunia pendidikan khususnya di Papua terkesan dipaksakan. “Tiga hal ini perlu kita perhatikan secara bersama kedepan,” katanya.

Ia menegaskan, pemerintah kabupaten perlu melihat hal ini, jangan dipandang sebelah mata,mulai dari pendidikan dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Karena itu, kedepannya perlu bersinergi membangun pendidikan di Papua. Pembagian kewenangan antara kabupaten dan provinsi perlu dikaji dan tinjau kembali.(ulo/wen)

Baca Juga :  Aparat Tak Akan Bubarkan Demo Tolak Otsus dan Pemekaran

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya