MERAUKE – Wakil Gubernur Papua Selatan Paskalis Imadawa menyebut tantangan pendidikan di Papua cukup kompleks sehingga perlu kekuatan dan elaborasi. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pelepasan siswa-siswi kelas B TK Santa Maria Fatima Kelapa Lima di Gedung Vertenten Merauke, Sabtu (14/6/2025).
Menurut dia, masih banyak tantangan di dunia pendidikan khusus di Papua, cukup kompleks, di antaranya pertama, akses anak-anak kesekolah, makan atau tidak sebelum ke sekolah. Akses kebutuhan pokok guru dan anak sekolah harus dipenuhi. Kedua, kualitas pendidikan yakni kualitas anak harus baik, kualitas keluarganya harus baik, dan juga kualitas tenaga pendidik.
“Ini perlu dilihat, lantaran membuat saat ini kita banyak berjalan mundur bukan berjalan maju,”tegas dia.
Ketiga, kurikulum tidak relevan dengan kondisi riili ini merupakan tantangan terberat khusus di Papua. Untuk itu, kekuatan dan elaborasi perlu disatukan untuk menyuarakan bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan konteks daerah.
Paskalis mengatakan, ketidak relevan kurikulum ini membunuh bukan mensejahterakan anak-anak didik khusus di Papua. Tak hanya itu, sistem digitalisasi yang diterapkan di dunia pendidikan khususnya di Papua terkesan dipaksakan. “Tiga hal ini perlu kita perhatikan secara bersama kedepan,” katanya.
Ia menegaskan, pemerintah kabupaten perlu melihat hal ini, jangan dipandang sebelah mata,mulai dari pendidikan dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Karena itu, kedepannya perlu bersinergi membangun pendidikan di Papua. Pembagian kewenangan antara kabupaten dan provinsi perlu dikaji dan tinjau kembali.(ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos