Upaya Balai Karantina Memastikan Penyakit Hewan dan Tumbuhan Tidak Ada di Papua
Sejumlah penyakit menular pada hewan maupun tumbuhan hingga kini masih menjadi concern, untuk dicegah jangan sampai masuk di Papua. Sebab, bila pengawasan lemah, penyakit ini bisa berdampak pada perekonomian di Papua. Lantas sejuah mana upaya pengawasan yang dilakukan instansi terkait?
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua mengaku akan terus meningkatkan dan memperketat pengawasan lalu lintas hewan maupun tumbuh yang masuk maupun keluar daerah Papua. Meski di satu sisi tugas Balai Karantina di Papua sangat berat.
Hal tersebut disampaikan, Episode Lamba, selaku Kasubag TU Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua, kepada Cenderawasih Pos, pada Rabu (4/6).
Episode Lamba mengaku kemungkinan besar persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua terbatas, kemudian kondisi geografis kemudian di Papua ada penyakit-penyakit yang bebas secara historis.
“Itu yang membuat kami sangat-sangat intensif melakukan pengawasan terkait dengan masuk maupun keluarnya hama penyakit hewan karantina, hama penyakit ikan karantina, dan penyakit organisme pengangu pada tumbuhan,” jelas Episode.
Ia menjelaskan, jika secara ekonomi dapat dirasakan, maka tidak menutup kemungkinan penyakit dari hewan, ikan, dan tumbuhan, juga bisa sampai ke manusia. Kondisi ini kata Episode, yang harus di awasi secara berkala meski berat dilakukan dengan berbagai kekurangan-kekurangan yang ada di karantina saat ini.
Episode juga menyampaikan, penyakit rabies di Papua tidak ada secara historis. Jika ada ia menjelaskan akan membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial masyarakat.