Monday, June 9, 2025
27.7 C
Jayapura

Investor Saham Papua Capai 106.542 SID

JAYAPURA– Jumlah investor saham Indonesia menembus angka 7 juta SID (Single Investor Identification) pada Senin, (26/5). Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi industri pasar modal nasional dan mencerminkan optimisme masyarakat terhadap prospek perekonomian Indonesia, di tengah ketidakpastian global.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta kolaborasi lintas sektor dalam menyelenggarakan edukasi pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan.

Per 31 Desember 2024, jumlah investor saham tercatat sebanyak 6.381.444 SID, bertambah 619.824 SID kurun waktu lima bulan. Lonjakan ini terjadi bahkan saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah hingga di bawah 6.000 poin, sebelum kembali menguat ke posisi 7.175,819 pada akhir Mei 2025.

Baca Juga :  Garuda Indonesia Tampil Baru Pakai Masker

“Minat masyarakat tetap tinggi, bahkan saat terjadi tekanan global akibat kebijakan tarif impor AS. Dalam masa libur panjang Idulfitri saja, jumlah investor naik lebih dari 38 ribu,” jelas Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, Rabu (4/6).

Kepala Wilayah Papua BEI, Kresna Aditya Payokwa mengatakan geliat pertumbuhan investor ritel menunjukkan tren yang semakin positif.

“Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan BEI Papua, hingga Mei 2025, jumlah investor saham asal Papua telah mencapai lebih dari 106.542 SID, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” terangnya.

Saat ini, BEI Papua telah memiliki 27 Galeri Investasi (GI) aktif yang tersebar di berbagai wilayah termasuk Jayapura, Nabire, Mimika, Biak, Merauke, hingga kawasan Pegunungan Tengah.

Baca Juga :  Harga Tomat Capai  Rp 35 Ribu/Kg

Galeri Investasi berfungsi sebagai pusat edukasi dan promosi pasar modal di tingkat lokal, baik untuk siswa, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

“Kami melihat antusiasme luar biasa dari generasi muda Papua, termasuk pelajar SMA/SMK. Program galeri investasi edukasi yang diresmikan tahun ini terbukti efektif menjadi jembatan awal pengenalan dunia investasi,” pungkasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Jumlah investor saham Indonesia menembus angka 7 juta SID (Single Investor Identification) pada Senin, (26/5). Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi industri pasar modal nasional dan mencerminkan optimisme masyarakat terhadap prospek perekonomian Indonesia, di tengah ketidakpastian global.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta kolaborasi lintas sektor dalam menyelenggarakan edukasi pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan.

Per 31 Desember 2024, jumlah investor saham tercatat sebanyak 6.381.444 SID, bertambah 619.824 SID kurun waktu lima bulan. Lonjakan ini terjadi bahkan saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah hingga di bawah 6.000 poin, sebelum kembali menguat ke posisi 7.175,819 pada akhir Mei 2025.

Baca Juga :  Jika Sawit  Bisa Ribuan Hektar Mengapa Buah Merah Tidak Bisa

“Minat masyarakat tetap tinggi, bahkan saat terjadi tekanan global akibat kebijakan tarif impor AS. Dalam masa libur panjang Idulfitri saja, jumlah investor naik lebih dari 38 ribu,” jelas Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, Rabu (4/6).

Kepala Wilayah Papua BEI, Kresna Aditya Payokwa mengatakan geliat pertumbuhan investor ritel menunjukkan tren yang semakin positif.

“Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan BEI Papua, hingga Mei 2025, jumlah investor saham asal Papua telah mencapai lebih dari 106.542 SID, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” terangnya.

Saat ini, BEI Papua telah memiliki 27 Galeri Investasi (GI) aktif yang tersebar di berbagai wilayah termasuk Jayapura, Nabire, Mimika, Biak, Merauke, hingga kawasan Pegunungan Tengah.

Baca Juga :  Agen/Pangkalan Minyak Tanah Diminta Taati HET

Galeri Investasi berfungsi sebagai pusat edukasi dan promosi pasar modal di tingkat lokal, baik untuk siswa, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

“Kami melihat antusiasme luar biasa dari generasi muda Papua, termasuk pelajar SMA/SMK. Program galeri investasi edukasi yang diresmikan tahun ini terbukti efektif menjadi jembatan awal pengenalan dunia investasi,” pungkasnya. (dil/fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya