WAMENA– Pemkab Jayawijaya masih mengumpulkan bantuan atau donasi yang masuk ke posko tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Bajir dan Longsor Jayawijaya Ronny Elopere, S.IP, M.KP menyatakan saat ini bantuan dalam bentuk beras itu hanya dari PT Freeport Indonesia sebanyak 2 Ton, namun dari yang lain -lain belum ada khususnya yang berbentuk barang.
“Untuk bantuan anggaran dari Pemkab Yahukimo Rp 1 Miliar dan Pemkab Yalimo Rp 500 juta akan digunakan untuk belanja kebutuhan pokok khususnya beras, karena saat ini kebutuhan terhadap bahan pangan masih sangat dibutuhkan masyarakat,”ungkapnya di kantor Bupati Jayawijaya Kamis (15/5) kemarin.
Menurutnya, posko tanggap darurat bencana banjir dan longsor Jayawijaya juga akan melakukan koordinasi dengan untuk memprioritaskan daerah bantaran kali baliem yang terdampak banjir dan sampai saat ini masih belum surut,
“Bantuan dari Kabupaten Yahukimo dan Yalimo yang ada saat ini akan dirancang sedemikian rupa untuk mengutamakan pembelian beras terlebih dulu, sebab kemarin dalam penyaluran bantuan tahap I dan tahap II ada distrik yang diberikan 5 sampai dengan 8 Ton secara bertahap.” beber Elopere.
Ia juga mengaku jika bantuan yang diberikan pemerintah ini kadang dianggap masih kurang sehingga posko tanggap darurat harus tambah lagi jumlahnya, namun karena saat ini beberapa wilayah di bantaran kali baliem yang banjirnya belum surut membuat warga belum bisa bekerja sehingga harus ada bantuan pada masyarakat.
“Kami berencana untuk bantuan tahap III ini bantuan yang disalurkan untuk satu distrik itu harus di atas 5 Ton sehingga saat ini kami sedang berusaha untuk mengumpulkan bantuan dari berbagai pihak,” tegas Wakil Bupati Jayawijaya.