WAMENA– Tindak lanjut dari rencana lauching Pemberian Makan Bergizi (PMB) di Distrik Wamena kota, Pemkab Jayawijaya melakukan pertemuan dengan sejumlah guru yang ada di wilayah kota Wamena guna memberikan sosialisasi agar meyukseskan program tersebut.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib, menyatakan pemberian makanan bergisi ini merupakan program pemerintah pusat yang menjadi kewajiban untuk dilaksanakan di daerah yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi serta mencerdaskan anak bangsa.
“Program ini bukan ujuk-ujuk karena mau jadi presiden baru lakukan, tapi ini melalui mekanisme kajian di beberapa negara, hari ini india akan menjadi negera terkaya di dunia tahun 2030 melakukan hal itu sama seperti beberapa negera lainnya,”ungkapnya Rabu (12/3) kemarin.
Bupati Jayawijaya juga telah menyarankan kepada tim dari pusat, untuk yang masak adalah ibu -ibu dari gereja dimana untuk satu dapur itu ada 40 ibu -ibu yang masak dan di Wamena kota ada dua dapur yang dibuka, untuk mereka yang masak ini akan di gaji oleh Badan Gizi Nasional (BGN)
“Tentu ini akan berdampak pada pendapatan masyarakat, selain yang masak di gaji, kebutuhan untuk 7000 paket makanan itu membutuhkan sayur mayur sebanyak 7 Kilo gram per hari, jika dikalikan dengan 30 hari maka sayur yang dibutuhkan itu 210 ton per bulan,” beber Athenius Murib
Ia mengaku Kebutuhan ini belum termasuk ubi -ubian, jagung, dan bahan lainnya, sehingga akan berdampak bagi petani sayuran di Wamena sebab hasil kebun mereka akan terakomodir di dua dapur yang menyediakan makanan untuk 7000 siswa sekolah di Kota Wamena,
“Jadi untuk teknisnya nanti tidak hanya nasi tapi juga ada pemberian hipere (Ubi jalar), jagung yang kandungan gizinya seimbang dan dikelola oleh mama-mama kita sendiri pastinya akan baik untuk siswa sekolah,” beber Mantan dandim 1702/ Jayawijaya.(jo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos