Friday, February 21, 2025
31.7 C
Jayapura

Ahli Hidrologi Sebut Harus Ada Kajian di Youtefa

JAYAPURA-Ahli hidrologi yang juga akademisi Uncen, Davy Ivan Robert Jansen, mengungkapkan, masalah abrasi yang terjadi di sekitar pantai Ciberi, Holtekamp, menjadi masalah yang cukup serius yang terjadi saat ini. Karena itu perlu kajian dan penelitian yang mendalam mengenai

    “Kita memang harus perlu mengadakan kajian yang lebih komprehensif, artinya kita harus lihat dulu gelombang yang datang dari arah pantai itu harus diukur kekuatannya,” kata Davy Ivan Robert Jansen, Senin (17/2).

   Menurutnya, kajian ini penting supaya kondisi abrasi atau lokal Square yang terjadi di bawah Jembatan Merah Youtefa itu, bisa diprediksi dan dihitung beberapa lama waktu terjadi termasuk kedalaman dan kekuatan arusnya.

Baca Juga :  Pemerintah Jangan Hanya Fokus Pembangunan, Lupa Manusianya

   “Jadi kalau mau dilakukan penelitian menyeluruh dan mendalam itu harus ada dukungan dari pemerintah dan harus diketahui bahwa itu sangat penting,” ungkapnya.

   Dia mengatakan, hal itu perlu dilakukan segera dan secepat mungkin, apalagi saat ini kondisi abrasi di bawah jembatan Teluk Youtefa itu termasuk di Pantai Ciberi juga sepanjang Pantai Holtekamp  itu sudah menunjukkan dampak pengikisan daratan.

Namun untuk mengetahui apakah abrasi akibat arus lautnya kuat, termasuk apakah kehadiran jembatan merah itu mempercepat proses abrasi itu juga perlu disimpulkan melalui penelitian dan kajian termasuk melihat kondisi-kondisi yang terjadi sebelum kehadiran jembatan itu.

   “Kita harus lihat dulu, harus berdasarkan fakta dan data berdasarkan kajian,” ungkapnya. (roy/tri)

Baca Juga :  Tiga Buron Kasus Penggelapan Dibekuk di Samarinda

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Ahli hidrologi yang juga akademisi Uncen, Davy Ivan Robert Jansen, mengungkapkan, masalah abrasi yang terjadi di sekitar pantai Ciberi, Holtekamp, menjadi masalah yang cukup serius yang terjadi saat ini. Karena itu perlu kajian dan penelitian yang mendalam mengenai

    “Kita memang harus perlu mengadakan kajian yang lebih komprehensif, artinya kita harus lihat dulu gelombang yang datang dari arah pantai itu harus diukur kekuatannya,” kata Davy Ivan Robert Jansen, Senin (17/2).

   Menurutnya, kajian ini penting supaya kondisi abrasi atau lokal Square yang terjadi di bawah Jembatan Merah Youtefa itu, bisa diprediksi dan dihitung beberapa lama waktu terjadi termasuk kedalaman dan kekuatan arusnya.

Baca Juga :  Butuh Komitmen dan Jangan Menyerah, Tidak Ada Alasan Tidak Cukup Bukti

   “Jadi kalau mau dilakukan penelitian menyeluruh dan mendalam itu harus ada dukungan dari pemerintah dan harus diketahui bahwa itu sangat penting,” ungkapnya.

   Dia mengatakan, hal itu perlu dilakukan segera dan secepat mungkin, apalagi saat ini kondisi abrasi di bawah jembatan Teluk Youtefa itu termasuk di Pantai Ciberi juga sepanjang Pantai Holtekamp  itu sudah menunjukkan dampak pengikisan daratan.

Namun untuk mengetahui apakah abrasi akibat arus lautnya kuat, termasuk apakah kehadiran jembatan merah itu mempercepat proses abrasi itu juga perlu disimpulkan melalui penelitian dan kajian termasuk melihat kondisi-kondisi yang terjadi sebelum kehadiran jembatan itu.

   “Kita harus lihat dulu, harus berdasarkan fakta dan data berdasarkan kajian,” ungkapnya. (roy/tri)

Baca Juga :  78 Hektar Kawasan Penyangga Cyclops Mulai Ditanami Bambu Petung

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/