Jazad korban Farhan, peneliti asal ITB yang tewas digigit ular black Papua saat dievakuasi dari Bade ke Merauke lewat Asiki, Selasa (5/3). (FOTO : I Gusti Agung Dhana Aryawan for Radar Merauke )
MERAUKE- Nasib naas dialami seorang peneliti asal Institute Tehnologi Bandung (ITB) bernama Farhan (35). Pasalnya, akibat digigit ular jenis black Papua, korban tewas. Kasus ini terjadi Distrik Edera, Kabupaten Mappi, pada 5 Maret 2019 sekitar pukul 11.30 WIT lalu.
Kapolres Mappi I Gusti Agung Dhana Aryawan, SIK, MIK membenarkan kasus yang dialami korban ketika dikonfirmasi, Rabu (6/3). Kronologi kejadiannya, ungkap Kapolres bahwa berdasarkan data yag diperoleh pihaknya dari Polsek Edera, bahwa kejadian itu berawal saat Tim Peneliti dari ITB yang berjumlah 3 orang melakukan penelitian tentang kadar air dan tanah di Distrik Edera sekitar pukul 08.30 WIT dengan seorang penunjuk jalan atas nama George Homo menuju ke lokasi penelitian yaitu di persawahan.
Sekitar pukul 10.00 WIT, tim peneliti yang berjumlah 3 org tiba di persawahan dan melakukan penelitian dengan sasaran yakni mengecek Irigasi, mengambil sampel tanah gambut, mengukur kedalaman rawa seputar lokasi persawahan dan mengecek hama padi dan tanaman palawija. Sekitar pukul 11.30 WIT, Tim tersebut mengukur ketinggian air drainase bekas galian alat berat.
‘’Di saat pengukuran, korban Farhan digigit ular di bagian kaki kiri tepatnya dekat lutut,’’ katanya. Sekitar pukul 13.00 WIT, korban di evakuasi ke Puskesmas Bade untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia, sehingga selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke Merauke melalui Asiki, Kabupaten Boven Digoel. (ulo/tri)
Jazad korban Farhan, peneliti asal ITB yang tewas digigit ular black Papua saat dievakuasi dari Bade ke Merauke lewat Asiki, Selasa (5/3). (FOTO : I Gusti Agung Dhana Aryawan for Radar Merauke )
MERAUKE- Nasib naas dialami seorang peneliti asal Institute Tehnologi Bandung (ITB) bernama Farhan (35). Pasalnya, akibat digigit ular jenis black Papua, korban tewas. Kasus ini terjadi Distrik Edera, Kabupaten Mappi, pada 5 Maret 2019 sekitar pukul 11.30 WIT lalu.
Kapolres Mappi I Gusti Agung Dhana Aryawan, SIK, MIK membenarkan kasus yang dialami korban ketika dikonfirmasi, Rabu (6/3). Kronologi kejadiannya, ungkap Kapolres bahwa berdasarkan data yag diperoleh pihaknya dari Polsek Edera, bahwa kejadian itu berawal saat Tim Peneliti dari ITB yang berjumlah 3 orang melakukan penelitian tentang kadar air dan tanah di Distrik Edera sekitar pukul 08.30 WIT dengan seorang penunjuk jalan atas nama George Homo menuju ke lokasi penelitian yaitu di persawahan.
Sekitar pukul 10.00 WIT, tim peneliti yang berjumlah 3 org tiba di persawahan dan melakukan penelitian dengan sasaran yakni mengecek Irigasi, mengambil sampel tanah gambut, mengukur kedalaman rawa seputar lokasi persawahan dan mengecek hama padi dan tanaman palawija. Sekitar pukul 11.30 WIT, Tim tersebut mengukur ketinggian air drainase bekas galian alat berat.
‘’Di saat pengukuran, korban Farhan digigit ular di bagian kaki kiri tepatnya dekat lutut,’’ katanya. Sekitar pukul 13.00 WIT, korban di evakuasi ke Puskesmas Bade untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia, sehingga selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke Merauke melalui Asiki, Kabupaten Boven Digoel. (ulo/tri)