Friday, January 31, 2025
24.7 C
Jayapura

79,3 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Presiden Prabowo

JAYAPURA-SurveiĀ yang dilakukanĀ Indikator Politik IndonesiaĀ menunjukkan hasil, tingkat kepuasan masyarakat atau approval rating terhadapĀ Presiden PrabowoĀ Subianto jelang 100 hari kerja pemerintahan, cukup tinggi. Sebanyak 79,3 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Prabowo.
“Yang menyatakan sangat puas sebanyak 13,5 persen dan cukup puas 65,8 persen sehingga yang merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo sebanyak 79,3 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan secara daring, Senin (27/1).
Sementara, responden yang menyatakan kurang puas dengan kinerja Presiden Prabowo sebanyak 16,3 persen, lalu tidak puas sama sekali 0,6 persen dan responden yang tidak jawab atau jawab tidak tahu sebanyak 3,8 persen.
Menurutnya, tingkat kepuasan publik yang tinggi tersebut merupakan modal politikĀ  bagi Prabowo untuk melangkah ke tahapan selanjutnya. Hal tersebut, juga mengindikasikan bulan madu politik dengan publik.
“Agak berbeda dengan, misalnya kita bandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi awal periode pertama itu Oktober 2014 sampai Januari 2015, kita melakukan survei 100 hari setelah beliau (Jokowi) dilantik sebagai presiden pertama, approval rating terdampak oleh kebijakan yang tidak populer, yaitu menaikkan harga BBM,” ungkap Burhanuddin.
“Kemudian agak berbeda juga dengan kinerja Pak Presiden SBY periode kedua. Setelah menang telak di periode kedua, SBY mengalami masa bulan madu yang relatif singkat, karena ada drama Century dan ada beberapa isu politik yang terkait elite Partai Demokrat,” sambungnya.
Burhanuddin mengatakan, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bulan madu politik antara masyarakat dan Prabowo berakhir. Menurutnya, sebelumnya memang sempat muncul isu yang berpotensi mengganggu tingkat kepuasan publik, yakni kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang akhirnya direvisi sehingga PPN 12 persen hanya untuk barang mewah.
Sebagaimana diketahui survei dilakukan 16 – 21 Januari 2025. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling menggunakan metode wawancara, denhan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*/jawapos)
Baca Juga :  Prabowo Tunjuk 7 Menko di Kabinet Merah Putih
JAYAPURA-SurveiĀ yang dilakukanĀ Indikator Politik IndonesiaĀ menunjukkan hasil, tingkat kepuasan masyarakat atau approval rating terhadapĀ Presiden PrabowoĀ Subianto jelang 100 hari kerja pemerintahan, cukup tinggi. Sebanyak 79,3 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Prabowo.
“Yang menyatakan sangat puas sebanyak 13,5 persen dan cukup puas 65,8 persen sehingga yang merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo sebanyak 79,3 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan secara daring, Senin (27/1).
Sementara, responden yang menyatakan kurang puas dengan kinerja Presiden Prabowo sebanyak 16,3 persen, lalu tidak puas sama sekali 0,6 persen dan responden yang tidak jawab atau jawab tidak tahu sebanyak 3,8 persen.
Menurutnya, tingkat kepuasan publik yang tinggi tersebut merupakan modal politikĀ  bagi Prabowo untuk melangkah ke tahapan selanjutnya. Hal tersebut, juga mengindikasikan bulan madu politik dengan publik.
“Agak berbeda dengan, misalnya kita bandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi awal periode pertama itu Oktober 2014 sampai Januari 2015, kita melakukan survei 100 hari setelah beliau (Jokowi) dilantik sebagai presiden pertama, approval rating terdampak oleh kebijakan yang tidak populer, yaitu menaikkan harga BBM,” ungkap Burhanuddin.
“Kemudian agak berbeda juga dengan kinerja Pak Presiden SBY periode kedua. Setelah menang telak di periode kedua, SBY mengalami masa bulan madu yang relatif singkat, karena ada drama Century dan ada beberapa isu politik yang terkait elite Partai Demokrat,” sambungnya.
Burhanuddin mengatakan, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bulan madu politik antara masyarakat dan Prabowo berakhir. Menurutnya, sebelumnya memang sempat muncul isu yang berpotensi mengganggu tingkat kepuasan publik, yakni kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang akhirnya direvisi sehingga PPN 12 persen hanya untuk barang mewah.
Sebagaimana diketahui survei dilakukan 16 – 21 Januari 2025. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling menggunakan metode wawancara, denhan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*/jawapos)
Baca Juga :  Pemkot Keluarkan Lima Edaran Jelang Kunjungan Presiden Jokowi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/