Thursday, January 9, 2025
32.7 C
Jayapura

Pemkab Apresiasi ParaPihak yang Sukseskan Agenda Nasional dan Program Terobosan

JAYAPURA—Memasuki Tahun Baru 2025, Penjabat Bupati Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Marthen Kogoya, SH,M.AP dalam refleksinya menyampaikan  rasa syukur atas penyertaan Tuhan selama dua tahun lebih ia mengemban tugas dan amanah yang dipercayakan kepadanya.

Marthen Kogoya juga berterima kasih dan mengapresiasi dukungan semua pihak, baik itu Forkopimda Tolikara, DPRD Tolikara, TNI-Polri, penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu), tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan yang selama ini bersinergi mendukung dirinya untuk menyukseskan sejumlah program dan agenda nasional.

“Sepanjang dua tahun ini, ada banyak apresiasi yang kami terima, baik dari Pemerintah Pusat maupun publik tentang kinerja kami. Paling utama ialah sejumlah agenda nasional mulai dari Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif hingga Pilkada 2024. Semuanya sukses kami laksanakan dengan aman dan damai tanpa ada konflik. Selain itu, ada sejumlah gebrakan pembangunan yang kami lakukan untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik bagi warga Tolikara,” kata Marthen Kamis (2/1)

Baca Juga :  Kota Jayapura 1 Kasus Aktif Covid-19

Namun semua capaian kinerja yang telah ia tunjukkan itu seakan tak ada arti di mata pihak tertentu yang berambisi merebut kursi jabatan yang sedang didudukinya. Terbaru, Marthen Kogoya mengaku kaget dengan munculnya narasi sesat tidak benar atau hoax yang beredar di ruang whatsapp group (WAG). Narasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab ini bahkan diterbitkan salah satu media online tanpa menyertakan narasumber, yang jelas-jelas melanggar etika jurnalistik.

“Narasi hoax ini jelas sudah masuk dalam tindak pidana pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter saya. Saya minta pihak-pihak yang telah melakukannya, terutama aktor intelektual di balik penyebaran narasi ini untuk stop melakukan tindakan yang tidak etis. Saya dan keluarga bisa menempuh jalur hukum, tetapi sebagai orang Kristiani, kami lebih memilih untuk memaafkan. Apalagi kita baru merayakan Natal dan Tahun Baru 2025. Hati kita harus penuh sukacita, damai, dan penuh kasih bagi siapapun,” tutur Marthen Kogoya.

Baca Juga :  Menyapa Wamena, Ketua Harian Dekranas Dorong Kebangkitan UMKM Papua Pegunungan

JAYAPURA—Memasuki Tahun Baru 2025, Penjabat Bupati Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Marthen Kogoya, SH,M.AP dalam refleksinya menyampaikan  rasa syukur atas penyertaan Tuhan selama dua tahun lebih ia mengemban tugas dan amanah yang dipercayakan kepadanya.

Marthen Kogoya juga berterima kasih dan mengapresiasi dukungan semua pihak, baik itu Forkopimda Tolikara, DPRD Tolikara, TNI-Polri, penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu), tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan yang selama ini bersinergi mendukung dirinya untuk menyukseskan sejumlah program dan agenda nasional.

“Sepanjang dua tahun ini, ada banyak apresiasi yang kami terima, baik dari Pemerintah Pusat maupun publik tentang kinerja kami. Paling utama ialah sejumlah agenda nasional mulai dari Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif hingga Pilkada 2024. Semuanya sukses kami laksanakan dengan aman dan damai tanpa ada konflik. Selain itu, ada sejumlah gebrakan pembangunan yang kami lakukan untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik bagi warga Tolikara,” kata Marthen Kamis (2/1)

Baca Juga :  Peringati HANI, Keerom Bersatu Perangi Narkoba

Namun semua capaian kinerja yang telah ia tunjukkan itu seakan tak ada arti di mata pihak tertentu yang berambisi merebut kursi jabatan yang sedang didudukinya. Terbaru, Marthen Kogoya mengaku kaget dengan munculnya narasi sesat tidak benar atau hoax yang beredar di ruang whatsapp group (WAG). Narasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab ini bahkan diterbitkan salah satu media online tanpa menyertakan narasumber, yang jelas-jelas melanggar etika jurnalistik.

“Narasi hoax ini jelas sudah masuk dalam tindak pidana pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter saya. Saya minta pihak-pihak yang telah melakukannya, terutama aktor intelektual di balik penyebaran narasi ini untuk stop melakukan tindakan yang tidak etis. Saya dan keluarga bisa menempuh jalur hukum, tetapi sebagai orang Kristiani, kami lebih memilih untuk memaafkan. Apalagi kita baru merayakan Natal dan Tahun Baru 2025. Hati kita harus penuh sukacita, damai, dan penuh kasih bagi siapapun,” tutur Marthen Kogoya.

Baca Juga :  Vaksin Anak Tahap Pertama di Papua Capai 15.865 Dosis

Berita Terbaru

Artikel Lainnya