JAYAPURA – Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer menegaskan bahwa mereka masih mengusut tuntas kasus penipuan SK CPNS formasi 3.000 Kabupaten Keerom.
Saat ini Polres Keerom baru mengamankan 2 pelaku salah satunya DW. Dan sedang mengejar pelaku utama yakni WY yang masih buron hingga saat ini.
“Kasusnya masih berlanjut, satu tersangka (WY) yang kami belum tangkap kerena beliau menyembunyikan diri,” ungkap Kapolres kepada awak media, Senin (23/12).
Sebelumnya Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Keerom, Angelo Frank menegaskan bahwa SK CPNS formasi 3000 Kabupaten Keerom yang diterbitkan oleh oknum-oknum terkait tidak ada kaiatannya dengan Pemerintah Kabupaten Keerom.
Menurutnya, Pemkab Keerom tidak pernah membuka atau mengurusi penerimaan CPNS afirmasi otsus formasi 3000 tahun 2021 tersebut.
“Penerimaan yang di luar usulan Bapak Bupati melalui BKD berarti hoaks. Seperti yang sedang beredar di masyarakat terkait SK CPNS 3000. Itu tidak benar dan tidak ada kaitannya dengan Pemerintah Keerom,” ungkap Angelo Frank.
Dia meminta kepada seluruh masrayakat Keerom agar bijak dalam menerima informasi. Apalagi terkait dengan penerimaan CPNS Kabupaten Keerom.
“Penerimaan itu resmi keluar dari pemerintah Kabupaten Keerom, dalam hal ini Bapak Bupati. Kalau ada di luar itu berarti hoaks atau tidak benar. Apalagi kalau berbayar, karena penerimaan yang dikeluarkan oleh bapak bupati itu tanpa dipungut biaya,” ujarnya.
“Atau kalau ada pengumuman CPNS bisa tanya kepada kami, silahkan datang dan cek kebenarannya,” sambungnya.
Dia meminta kepada masyarakat yang sudah menjadi korban penipuan atas SK CPNS 3000 tersebut agar membuat laporan kepada pihak kepolisian. (eri).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos