Friday, December 13, 2024
25.7 C
Jayapura

Aneh, Solar Aman, Namun Antrian Mengular

JAYAPURA – Antrian solar subsidi terus mengular di Kota Jayapura, seperti halnya di SPBU Nagoya Jln. Koti Kota Jayapura yang mana truk-truk rela mengatri hingga tembus di Argapura tepatnya  di depan Kantor Pelni.  Suryoto seorang pengendara truk mengaku dirinya rela mengantri demi mendapatkan solar.

Meski jam operasional terganggu namun hal  ia tetap harus antri karena jika tidak maka tidak bisa bekerja. “Ini rutin saya lakukan. Satu hari antri solar, hari berikutnya baru bisa kerja dan jika hari ini tidak dapat solar berarti kendaraan akan bermalam untuk antrian hari selanjutnya,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (5/12) kemarin.

Hal serupa juga diakui, Ali supir truk kontainer dimana  menurutnya sekali isi BBM untuk truk kecil diberi jatah 60 liter. Namun tetapi untuk truk  besar yang lebih dari 6 roda bisa  mendapat 90 liter – 100 liter. 

Baca Juga :  Perusak Kantor Walikota Dilaporkan ke Polisi

“Hanya dengan antrian saja baru kita bisa dilayani pengisian, jadi mau tidak mau kami harus mengantri,” jelasnya.

Diakuinya, untuk pengisian solar di SPBU Nagoya  area antriannya juga tidak luas, sehinnga lebih banyak kendaraan antri dibahu jalan. 

“Kita bisa saja isi solar di SPBU Entrop, namun jika solar habis, alternatif lain ya di SPBU Nagoya. Bagi kami yang sulit adalah tidak semua  SPBU menjual solar subsidi, selain itu waktu masuknya solar subsidi pada masing-masing SPBU berbeda-beda, ” jelasnya.

Dirinya berharap, kedepannya semua SPBU bisa melayani penjualan solar subsidi, agar mengurangi antrian. Sementara itu, ditempat terpisah Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menjelaskan, antrian truk-truk di SPBU Nagoya Kota Jayapura, bukan disebabkan karena SPBU tersebut menghentikan penjualan solar subsidi.

Baca Juga :  ORARI Bersama Kwarda Pramuka Papua Gelar JOTA JOTI

“SPBU Nagoya masih menjual solar subsidi, jika SPBU tersebut tidak menjual solar subsidi, bagaimana mungkin truk-truk itu rela mengantri sejauh itu, ” katanya kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi melalui telepon. 

JAYAPURA – Antrian solar subsidi terus mengular di Kota Jayapura, seperti halnya di SPBU Nagoya Jln. Koti Kota Jayapura yang mana truk-truk rela mengatri hingga tembus di Argapura tepatnya  di depan Kantor Pelni.  Suryoto seorang pengendara truk mengaku dirinya rela mengantri demi mendapatkan solar.

Meski jam operasional terganggu namun hal  ia tetap harus antri karena jika tidak maka tidak bisa bekerja. “Ini rutin saya lakukan. Satu hari antri solar, hari berikutnya baru bisa kerja dan jika hari ini tidak dapat solar berarti kendaraan akan bermalam untuk antrian hari selanjutnya,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (5/12) kemarin.

Hal serupa juga diakui, Ali supir truk kontainer dimana  menurutnya sekali isi BBM untuk truk kecil diberi jatah 60 liter. Namun tetapi untuk truk  besar yang lebih dari 6 roda bisa  mendapat 90 liter – 100 liter. 

Baca Juga :  Filep Karma Ditemukan Tewas di Pantai Base-G

“Hanya dengan antrian saja baru kita bisa dilayani pengisian, jadi mau tidak mau kami harus mengantri,” jelasnya.

Diakuinya, untuk pengisian solar di SPBU Nagoya  area antriannya juga tidak luas, sehinnga lebih banyak kendaraan antri dibahu jalan. 

“Kita bisa saja isi solar di SPBU Entrop, namun jika solar habis, alternatif lain ya di SPBU Nagoya. Bagi kami yang sulit adalah tidak semua  SPBU menjual solar subsidi, selain itu waktu masuknya solar subsidi pada masing-masing SPBU berbeda-beda, ” jelasnya.

Dirinya berharap, kedepannya semua SPBU bisa melayani penjualan solar subsidi, agar mengurangi antrian. Sementara itu, ditempat terpisah Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menjelaskan, antrian truk-truk di SPBU Nagoya Kota Jayapura, bukan disebabkan karena SPBU tersebut menghentikan penjualan solar subsidi.

Baca Juga :  Proyek Mulai Jalan, Kebutuhan Solar Meningkat

“SPBU Nagoya masih menjual solar subsidi, jika SPBU tersebut tidak menjual solar subsidi, bagaimana mungkin truk-truk itu rela mengantri sejauh itu, ” katanya kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi melalui telepon. 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya