Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Pangdam IM Lepas 450 Prajurit TNI Jalani Misi Pamtas RI ke Papua

JAKARTA – Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Niko Fahrizal melepas 450 prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 112/Darma Jaya untuk menjalankan misi pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

“Bekerja dengan cerdas, ikhlas, tuntas, dan jaga nama baik TNI AD, khususnya Kodam IM,” kata Mayjen TNI Niko berpesan kepada prajurit TNI saat pelepasan di Pelabuhan Kreung Geukeh, Aceh Utara, Minggu. Sebanyak 450 personel TNI Batalyon Infanteri 112/Darma Jaya ini dipimpin Danyonif 112/DJ selaku Dansatgas Letkol Inf. Fiska Bagus Tri Sunaryanto. Mereka menuju wilayah tugas di Papua Tengah menggunakan Kapal KRI Teluk Palu 523.

Baca Juga :  Dandim Ingatkan Anggotanya Jauhi Perjudian

Prajurit Batalyon Infanteri Raider Khusus 112/Darma Jaya ini akan melaksanakan misi pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini di Papua selama 1 tahun. Mayjen TNI Niko menjelaskan bahwa penugasan operasi merupakan suatu kebanggaan karena negara mempercayakan tugas kemiliteran pada TNI.

JAKARTA – Panglima Kodam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Niko Fahrizal melepas 450 prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 112/Darma Jaya untuk menjalankan misi pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

“Bekerja dengan cerdas, ikhlas, tuntas, dan jaga nama baik TNI AD, khususnya Kodam IM,” kata Mayjen TNI Niko berpesan kepada prajurit TNI saat pelepasan di Pelabuhan Kreung Geukeh, Aceh Utara, Minggu. Sebanyak 450 personel TNI Batalyon Infanteri 112/Darma Jaya ini dipimpin Danyonif 112/DJ selaku Dansatgas Letkol Inf. Fiska Bagus Tri Sunaryanto. Mereka menuju wilayah tugas di Papua Tengah menggunakan Kapal KRI Teluk Palu 523.

Baca Juga :  Pasca Kontak Tembak, RSUD Paniai Tutup

Prajurit Batalyon Infanteri Raider Khusus 112/Darma Jaya ini akan melaksanakan misi pengamanan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini di Papua selama 1 tahun. Mayjen TNI Niko menjelaskan bahwa penugasan operasi merupakan suatu kebanggaan karena negara mempercayakan tugas kemiliteran pada TNI.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya