Friday, November 15, 2024
26.7 C
Jayapura

Aliansi Mahasiswa , OKP, Cipayung Tolak Transmigrasi di Papua

Massa Aksi Sebut Prabowo Tidak Punya Program Lain di Papua

WAMENA– Sekitar 100-an mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Studi Jayawijaya, Cipayung dan Forum Pribumi Papua Pegunungan menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah pusat mendatangkan transmigrasi ke wilayah tanah Papua karena dinilai hanya merugikan masyarakat OAP.

Aksi Mimbar bebas dan Diskusi penolakan transmigrasi menolak kehadiran transmigrasi di tanah Papua tersebut dilakukan di jalan Yos Sudarso Wamena tepatnya di depan kantor bupati Jayawijaya Rabu (13/11) kemarin.

Massa juga mempertanyakan apakah presiden terpilih tidak punya program lain selain mendatangkan transmigrasi ke Ke Papua, Papua tidak butuh transmigrasi, Papua butuh pembangunan Infrastruktur, butuh kesehatan, butuh pendidikan, butuh kesejahteraan, program ini yang penting untuk masyarakat Papua.

Baca Juga :  Bupati Yuni Wonda Launching Buku Berjudul Damai Diantara Pusaran Konflik Papua

Mahasiswa perwakilan wilayah adat Lapago  tegas menolak program transmigrasi, tidak boleh memadukan program tersebut ke Papua oleh karena itu semua harus menolak transmigrasi, tanah Papua tidak kosong tanah Papua tapi ada pemilik, ada tuan tanah , ada pemilik hak ulayat, kedatangan transmigrasi dinilai sebagai genosida untuk menghilangkan etnis Papua.

Pemerintah pusat jangan memaksakan kehadiran transmigrasi ke Papua, semua sudah diambil dari tanah Papua seperti hasil tambang dan kekayaan alam papua sudah diambil, bangun smelter di tanah Jawa, sekarang masukan lagi transmigrasi ke Papua oleh karena itu pemerintah daerah juga harus berani untuk menolak program ini tanpa alasan apapun.

Mimbar bebas dan Diskusi penolakan transmigrasi di tanah Papua dilakukan untuk mempersiapkan aksi ke Pemprov Papua Pegunungan dan DPRP Papua Pegunungan yang hingga kini masih berada di luar daerah, oleh karena itu apa yang dilakukan saat iini untuk men dengarkan aspirasi dari mahasiswa menyikapi program transmigrasi. (jo/wen)

Baca Juga :  Negara Tak Boleh Kalah dengan Kelompok Tertentu

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Massa Aksi Sebut Prabowo Tidak Punya Program Lain di Papua

WAMENA– Sekitar 100-an mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Studi Jayawijaya, Cipayung dan Forum Pribumi Papua Pegunungan menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah pusat mendatangkan transmigrasi ke wilayah tanah Papua karena dinilai hanya merugikan masyarakat OAP.

Aksi Mimbar bebas dan Diskusi penolakan transmigrasi menolak kehadiran transmigrasi di tanah Papua tersebut dilakukan di jalan Yos Sudarso Wamena tepatnya di depan kantor bupati Jayawijaya Rabu (13/11) kemarin.

Massa juga mempertanyakan apakah presiden terpilih tidak punya program lain selain mendatangkan transmigrasi ke Ke Papua, Papua tidak butuh transmigrasi, Papua butuh pembangunan Infrastruktur, butuh kesehatan, butuh pendidikan, butuh kesejahteraan, program ini yang penting untuk masyarakat Papua.

Baca Juga :  Ajak Masyarakat Jaga Keamanan di Pasar Potikelek

Mahasiswa perwakilan wilayah adat Lapago  tegas menolak program transmigrasi, tidak boleh memadukan program tersebut ke Papua oleh karena itu semua harus menolak transmigrasi, tanah Papua tidak kosong tanah Papua tapi ada pemilik, ada tuan tanah , ada pemilik hak ulayat, kedatangan transmigrasi dinilai sebagai genosida untuk menghilangkan etnis Papua.

Pemerintah pusat jangan memaksakan kehadiran transmigrasi ke Papua, semua sudah diambil dari tanah Papua seperti hasil tambang dan kekayaan alam papua sudah diambil, bangun smelter di tanah Jawa, sekarang masukan lagi transmigrasi ke Papua oleh karena itu pemerintah daerah juga harus berani untuk menolak program ini tanpa alasan apapun.

Mimbar bebas dan Diskusi penolakan transmigrasi di tanah Papua dilakukan untuk mempersiapkan aksi ke Pemprov Papua Pegunungan dan DPRP Papua Pegunungan yang hingga kini masih berada di luar daerah, oleh karena itu apa yang dilakukan saat iini untuk men dengarkan aspirasi dari mahasiswa menyikapi program transmigrasi. (jo/wen)

Baca Juga :  Seorang Siswi Meninggal di Asrama Hana

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/