Friday, October 18, 2024
26.7 C
Jayapura

Merauke Bukan Kota Rusa Lagi?

Perburuan Rusa Terus Terjadi, Semakin Sulit Ditemukan 

MERAUKE – Kendati Kota Merauke juga diberi julukan sebagai Kota Rusa, namun  saat ini  masyarakat Kota Merauke semakin  sulit menemukan hewan yang satu ini. Apalagi, tidak ada penangkaran khusus  untuk rusa tersebut.

Kepala  KSDA Bidang Wilayah I Merauke  melalui Kepala Pokja Tehnis KSDA Bidang Wilayah I Merauke Teguh Mujiarto, ketika ditemui Cenderawasih Pos di kantornya, mengungkapkan  bahwa rusa bukan satwa asli dari Merauke. Tapi rusa dibawa oleh penjajah Belanda dari NTT ke Merauke.

‘’Jadi sebenarnya, Rusa ini bukan satwa endemik Merauke. Tapi, apakah satwa ini dilindungi atau tidak. Ya satwa ini dilindungi. Tapi khusus di  Papua setelah keluar  keputusan untuk menetapkan  rusa ini sebagai satwa buru, berarti dapat dimanfaatkan  oleh masyarakat,’’ kata  Teguh Mujiarto.

Baca Juga :  Brimob Patroli Dialogis Utamakan Pendekatan

Soal proses perijinannya, menurut Teguh Mujiarto, proses perizinannya untuk pengambilan rusa ini berdasarkan kuota nasional  yang keluar  bersadarkan rekomendasi LIPI dan LHK. Hanya berbeda-beda.

Untuk tahun ini, kuota tersebut juga ada. Namun yang mengambil perizinan untuk kuota tersebut hanya satu perusahaan. Namun perizinan yang diminta dan didapatkan adalah untuk tanduk rusa. Sedangkan  untuk  daging rusa, belum ada perusahaan yang meminta  perizinan.

Meski demikian, diakui  Teguh Mujiarto bahwa  perburuan  terhadap rusa tersebut masih terus berjalan dengan lokasi  yang semakin jauh dan sulit didapatkan. ‘’Kalau  daerah-daerah dekat kota Merauke sudah sulit. Tapi sudah jauh ke wilayah daerah Kimaam dan  semakin berkurang,’’ tandasnya.    

Baca Juga :  Habiskan Anggaran Rp 19 Miliar, Tinjau Pembangunan Jalan Layang di Asmat 

Teguh Mujiarto juga mengaku jika pihaknya  hingga saat ini tidak memiliki data berapa jumlah populasi rusa di Merauke. Karena  dalam 5 tahun terakhir, KSDA tidak  secara spesifik melakukan kajian atau inventarisasi di kawasan ini.

‘’Tapi secara fakta di lapangan memang perburuan  terhadap hewan ini semakin meningkat dan satwanya semakin susah didapat,’’ tandasnya. (ulo/wen)   

Data dan Fakta

– Rusa Bukan Hewan endemik Papua

– Rusa Merauke dibawa Oleh Belanda tahun 1928

– Rusa semakin berkembang biak di periode1950-1970-an

– Perburuan rusa secara masif dilakukan sekitar tahun 1980-an hingga saat ini

– Selan daging rusa yang paling dicari, juga tanduk rusa dijadikan souvenir.

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Perburuan Rusa Terus Terjadi, Semakin Sulit Ditemukan 

MERAUKE – Kendati Kota Merauke juga diberi julukan sebagai Kota Rusa, namun  saat ini  masyarakat Kota Merauke semakin  sulit menemukan hewan yang satu ini. Apalagi, tidak ada penangkaran khusus  untuk rusa tersebut.

Kepala  KSDA Bidang Wilayah I Merauke  melalui Kepala Pokja Tehnis KSDA Bidang Wilayah I Merauke Teguh Mujiarto, ketika ditemui Cenderawasih Pos di kantornya, mengungkapkan  bahwa rusa bukan satwa asli dari Merauke. Tapi rusa dibawa oleh penjajah Belanda dari NTT ke Merauke.

‘’Jadi sebenarnya, Rusa ini bukan satwa endemik Merauke. Tapi, apakah satwa ini dilindungi atau tidak. Ya satwa ini dilindungi. Tapi khusus di  Papua setelah keluar  keputusan untuk menetapkan  rusa ini sebagai satwa buru, berarti dapat dimanfaatkan  oleh masyarakat,’’ kata  Teguh Mujiarto.

Baca Juga :  Temuan Inspektorat Paling Banyak Soal Pajak

Soal proses perijinannya, menurut Teguh Mujiarto, proses perizinannya untuk pengambilan rusa ini berdasarkan kuota nasional  yang keluar  bersadarkan rekomendasi LIPI dan LHK. Hanya berbeda-beda.

Untuk tahun ini, kuota tersebut juga ada. Namun yang mengambil perizinan untuk kuota tersebut hanya satu perusahaan. Namun perizinan yang diminta dan didapatkan adalah untuk tanduk rusa. Sedangkan  untuk  daging rusa, belum ada perusahaan yang meminta  perizinan.

Meski demikian, diakui  Teguh Mujiarto bahwa  perburuan  terhadap rusa tersebut masih terus berjalan dengan lokasi  yang semakin jauh dan sulit didapatkan. ‘’Kalau  daerah-daerah dekat kota Merauke sudah sulit. Tapi sudah jauh ke wilayah daerah Kimaam dan  semakin berkurang,’’ tandasnya.    

Baca Juga :  Tabrak Patok Batas Nelayan, Speed Boat Terbalik

Teguh Mujiarto juga mengaku jika pihaknya  hingga saat ini tidak memiliki data berapa jumlah populasi rusa di Merauke. Karena  dalam 5 tahun terakhir, KSDA tidak  secara spesifik melakukan kajian atau inventarisasi di kawasan ini.

‘’Tapi secara fakta di lapangan memang perburuan  terhadap hewan ini semakin meningkat dan satwanya semakin susah didapat,’’ tandasnya. (ulo/wen)   

Data dan Fakta

– Rusa Bukan Hewan endemik Papua

– Rusa Merauke dibawa Oleh Belanda tahun 1928

– Rusa semakin berkembang biak di periode1950-1970-an

– Perburuan rusa secara masif dilakukan sekitar tahun 1980-an hingga saat ini

– Selan daging rusa yang paling dicari, juga tanduk rusa dijadikan souvenir.

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya