Thursday, September 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Inovasi Daerah Sangat Krusial Menyikapi Tantangan Pembangunan

MIMIKA – Di era globalisasi serta kemajuan teknologi saat ini, inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing, meningkatkan kualitas layanan publik, dan kemajuan suatu daerah.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Mimika kini tengah memandang serius hal tersebut dengan mulai membahas pendahuluan penyusunan roadmap sistem inovasi daerah (SIDA) tahun 2025-2029.

Dalam sebuah seminar berkaitan dengan hal dimaksud yang digelar di Ballroom Hotel Horison Diana Timika, Rabu (11/9/2024), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama lintas organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika menggodok itu.

Mengenai SIDA, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Petrus Yumte mengatakan, inovasi daerah menjadi sangat krusial dalam menyikapi tantangan pembangunan saat ini.

Baca Juga :  Hujan Deras, Sejumlah Wilayah Terendam Banjir,

Seperti yang diamanatkan dalam PP 38/2017, inovasi daerah tidak hanya berkutat pada bidang teknologi, namun juga mencakup berbagai aspek pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Pemerintah Kabupaten Mimika kata Petrus Yumte perlu merancang dan mengimplementasikan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

Sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, Mimika memiliki banyak potensi yang belum tergali secara optimal.

Menurut Petrus,  inovasi yang terarah bisa mengatasi berbagai kendala yang selama ini menjadi penghambat pembangunan, seperti keterbatasan infrastruktur, akses teknologi, serta permasalahan sosial-ekonomi yang terus menjadi tantangan, termasuk angka kemiskinan. Berdasarkan data maret 2024, tingkat kemiskinan di kabupaten mimika masih tinggi, yaitu 9,03%.

Baca Juga :  197 BKO Brimob dari Kalbar Dipulangkan

“Oleh karena itu, inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di sektor ekonomi lokal seperti umkm, sangat dibutuhkan. dengan dukungan inovasi, umkm dapat memiliki akses yang lebih luas terhadap pasar, teknologi, dan permodalan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian lokal secara lebih dinamis,” kata Petrus.

MIMIKA – Di era globalisasi serta kemajuan teknologi saat ini, inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing, meningkatkan kualitas layanan publik, dan kemajuan suatu daerah.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Mimika kini tengah memandang serius hal tersebut dengan mulai membahas pendahuluan penyusunan roadmap sistem inovasi daerah (SIDA) tahun 2025-2029.

Dalam sebuah seminar berkaitan dengan hal dimaksud yang digelar di Ballroom Hotel Horison Diana Timika, Rabu (11/9/2024), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama lintas organisasi perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika menggodok itu.

Mengenai SIDA, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Petrus Yumte mengatakan, inovasi daerah menjadi sangat krusial dalam menyikapi tantangan pembangunan saat ini.

Baca Juga :  Disperindag Segera Tertibkan Penjualan Cabor Impor

Seperti yang diamanatkan dalam PP 38/2017, inovasi daerah tidak hanya berkutat pada bidang teknologi, namun juga mencakup berbagai aspek pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Pemerintah Kabupaten Mimika kata Petrus Yumte perlu merancang dan mengimplementasikan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

Sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, Mimika memiliki banyak potensi yang belum tergali secara optimal.

Menurut Petrus,  inovasi yang terarah bisa mengatasi berbagai kendala yang selama ini menjadi penghambat pembangunan, seperti keterbatasan infrastruktur, akses teknologi, serta permasalahan sosial-ekonomi yang terus menjadi tantangan, termasuk angka kemiskinan. Berdasarkan data maret 2024, tingkat kemiskinan di kabupaten mimika masih tinggi, yaitu 9,03%.

Baca Juga :  DPRD Beri Catatan Kepada Pemkab Mimika 

“Oleh karena itu, inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di sektor ekonomi lokal seperti umkm, sangat dibutuhkan. dengan dukungan inovasi, umkm dapat memiliki akses yang lebih luas terhadap pasar, teknologi, dan permodalan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian lokal secara lebih dinamis,” kata Petrus.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya