Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Kurangi Lakalantas, Tanamkan Pentingnya Keselamatan Sejak Dini

JAYAPURA – Puluhan anak-anak usia dini mengikuti kegiatan sadar lalu lintas usia dini (Salud) di Terminal Tipe A Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Selasa, (27/8) pagi sekira Pukul 09.00 WIT. Kegiatan ini  diselenggarakan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Papua.

  Kepala BPTD Kelas II Papua, Endy Irawan, mengatakan kegiatan sosialisasi ini untuk memberi kesadaran dan pembelajaran pada anak dan siswa tentang keselamatan berlalu lintas di Kota Jayapura.

   “Kita ingin menanamkan sejak dini bagaimana pentingnya mereka ini tertib dalam berlalulintas di jalan raya,” kata Endy Irawan kepada Cenderawasih Pos, Selasa (28/8).

   Menurut Endy Irawan, kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu inti permasalahan yang  terjadi akibat kelalaian di bidang keselamatan. Ia menemukan banyaknya kejadian anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor. Padahal pada rentang umur ini  belum diizinkan mengendarai kendaraan,  dibuktikan dengan belum memiliki  Surat Izin Mengemudi (SIM).

  Kepala BPTD Papua itu mengatakan bahwa kebanyakan kecelakaan yang dapat merenggut nyawa selama ini adalah anak-anak yang masih di usia yang produktif. Untuk itu BPTD kelas II Papua akan terus melakukan sosialisasi dan menanamkan kesadaran sejak dini terhadap anak-anak Paud, TK hingga SD untuk dapat tertib berlalulintas.

Baca Juga :  Lestarikan Seni Papua, Wajib Putar Lagu-lagu Papua

  “Faktor lain yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan adalah minimnya wawasan pengguna jalan akan atribut-atribut perlengkapan jalan yang telah terpasang,” ujarnya.

   Kedua kondisi tersebut menunjukkan  perlu adanya tindak pencegahan maupun penanganan pasca terjadinya kecelakaan, sehingga dapat mengurangi kelalaian di bidang keselamatan jalan.

   Sehubungan dengan hal tersebut, Endy Irawan menyebutkan, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, pasal 208 ayat (1) yang berbunyi “Pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bertanggung jawab membangun dan mewujudkan budaya Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”.

   Diketahui sebanyak 76 siswa dari PAUD, TK hingga SD yang ikut dalam kegiatan itu, terlihat senang dan gembira. Puluhan siswa tersebut berasal dari, PAUD Cenderawati, TK Alfa Omega, dan SD l dan ll Hamadi.

Baca Juga :  Pepera Seharusnya Digugat Ke Mahkamah Internasional Bukan MK

  “Kami sengaja mengajak PAUD, TK hingga SD untuk dapat berbagi pengetahuan kepada pendidik dan operator mengenai perilaku berkeselamatan di jalan raya, serta menambah pengetahuan terkait dengan fungsi dan kegunaan rambu-rambu lalu lintas,” jelasnya.

   Hal ini tidak lain dengan tujuan untuk dapat menekan jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya.

   Menurutnya, peran tenaga pendidik dan operator tentu mengambil andil yang sangat besar untuk dapat memberikan pemahaman yang luas kepada para peserta didik dan pengendara angkutan barang dalam rangka membangun budaya tertib lalu lintas dan berkeselamatan di jalan raya.

   “Kegiatan ini juga diharapkan dapat dijadikan motivasi para pendidik dan operator agar mampu membagikan ilmu positif berkaitan dengan aturan lalu lintas dan angkutan jalan serta meningkatkan kesadaran para peserta didik dan pengendara angkutan barang,” tutupnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Puluhan anak-anak usia dini mengikuti kegiatan sadar lalu lintas usia dini (Salud) di Terminal Tipe A Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Selasa, (27/8) pagi sekira Pukul 09.00 WIT. Kegiatan ini  diselenggarakan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Papua.

  Kepala BPTD Kelas II Papua, Endy Irawan, mengatakan kegiatan sosialisasi ini untuk memberi kesadaran dan pembelajaran pada anak dan siswa tentang keselamatan berlalu lintas di Kota Jayapura.

   “Kita ingin menanamkan sejak dini bagaimana pentingnya mereka ini tertib dalam berlalulintas di jalan raya,” kata Endy Irawan kepada Cenderawasih Pos, Selasa (28/8).

   Menurut Endy Irawan, kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu inti permasalahan yang  terjadi akibat kelalaian di bidang keselamatan. Ia menemukan banyaknya kejadian anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor. Padahal pada rentang umur ini  belum diizinkan mengendarai kendaraan,  dibuktikan dengan belum memiliki  Surat Izin Mengemudi (SIM).

  Kepala BPTD Papua itu mengatakan bahwa kebanyakan kecelakaan yang dapat merenggut nyawa selama ini adalah anak-anak yang masih di usia yang produktif. Untuk itu BPTD kelas II Papua akan terus melakukan sosialisasi dan menanamkan kesadaran sejak dini terhadap anak-anak Paud, TK hingga SD untuk dapat tertib berlalulintas.

Baca Juga :  Waket I dan II DPRD Kota Jayapura Dapat Mobil Dinas Baru

  “Faktor lain yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan adalah minimnya wawasan pengguna jalan akan atribut-atribut perlengkapan jalan yang telah terpasang,” ujarnya.

   Kedua kondisi tersebut menunjukkan  perlu adanya tindak pencegahan maupun penanganan pasca terjadinya kecelakaan, sehingga dapat mengurangi kelalaian di bidang keselamatan jalan.

   Sehubungan dengan hal tersebut, Endy Irawan menyebutkan, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, pasal 208 ayat (1) yang berbunyi “Pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bertanggung jawab membangun dan mewujudkan budaya Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”.

   Diketahui sebanyak 76 siswa dari PAUD, TK hingga SD yang ikut dalam kegiatan itu, terlihat senang dan gembira. Puluhan siswa tersebut berasal dari, PAUD Cenderawati, TK Alfa Omega, dan SD l dan ll Hamadi.

Baca Juga :  Suzuki Hadirkan New Carry "Raja Pick Up" di GIICOMVEC

  “Kami sengaja mengajak PAUD, TK hingga SD untuk dapat berbagi pengetahuan kepada pendidik dan operator mengenai perilaku berkeselamatan di jalan raya, serta menambah pengetahuan terkait dengan fungsi dan kegunaan rambu-rambu lalu lintas,” jelasnya.

   Hal ini tidak lain dengan tujuan untuk dapat menekan jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya.

   Menurutnya, peran tenaga pendidik dan operator tentu mengambil andil yang sangat besar untuk dapat memberikan pemahaman yang luas kepada para peserta didik dan pengendara angkutan barang dalam rangka membangun budaya tertib lalu lintas dan berkeselamatan di jalan raya.

   “Kegiatan ini juga diharapkan dapat dijadikan motivasi para pendidik dan operator agar mampu membagikan ilmu positif berkaitan dengan aturan lalu lintas dan angkutan jalan serta meningkatkan kesadaran para peserta didik dan pengendara angkutan barang,” tutupnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya