Tuesday, May 20, 2025
21.8 C
Jayapura

Kesal Banyak Orang Mabuk, Anak Ondoafi Nyalakan Api Depan Toko Miras

JAYAPURA – Sebuah aksi yang jarang dilakukan terlihat di Jalan Perumnas III Waena, Minggu (11/8) sore. Seorang anak Ondoafi, Agus Irianto Khambu  menyalakan api di depan sebuah toko minuman keras sebagai tanda protes sekaligus  peringatan.

   Ia kesal dengan aktifitas di sekitar toko tersebut, dimana setiap hari selalu saja ada orang yang mabuk dan membuat resah warga sekitar. Sebagai anak pemilik ulayat tempat dimana toko tersebut berdiri iapun meluapkan bentuk protesnya dengan membakar dua sofa  tepat di depan toko.

   “Itu di depan Toko Papua  dan ini bentuk protes saya sebagai anak adat. Toko ini berdiri di atas wilayah adat kami dan ayah saya adalah salah satu ondoafi di Waena,” ujar Agus Khambu melalui ponselnya. Ia menceritakan  setiap waktu selalu saja ada yang mabuk dan mengganggu warga.

Baca Juga :  Tuntaskan Janji, Sekwan Serahkan Sembako dan Kostum Sepakbola 

    Ia tak setuju dengan  tindakan para pemabuk ini dan menganggap satu pemicunya adalah karena ada toko penjual miras tersebut. “Ini hari Minggu, harusnya orang ibadah tapi pas lewat dan rasa risih karena saudara – saudara saya masih berkumpul mabuk semua di situ. Dulu malah istri saya juga dipalak dan selalu begitu,” ceritanya.

JAYAPURA – Sebuah aksi yang jarang dilakukan terlihat di Jalan Perumnas III Waena, Minggu (11/8) sore. Seorang anak Ondoafi, Agus Irianto Khambu  menyalakan api di depan sebuah toko minuman keras sebagai tanda protes sekaligus  peringatan.

   Ia kesal dengan aktifitas di sekitar toko tersebut, dimana setiap hari selalu saja ada orang yang mabuk dan membuat resah warga sekitar. Sebagai anak pemilik ulayat tempat dimana toko tersebut berdiri iapun meluapkan bentuk protesnya dengan membakar dua sofa  tepat di depan toko.

   “Itu di depan Toko Papua  dan ini bentuk protes saya sebagai anak adat. Toko ini berdiri di atas wilayah adat kami dan ayah saya adalah salah satu ondoafi di Waena,” ujar Agus Khambu melalui ponselnya. Ia menceritakan  setiap waktu selalu saja ada yang mabuk dan mengganggu warga.

Baca Juga :  Menteri PPPA: Hari Ibu di Indonesia Bukanlah Mother’s Day

    Ia tak setuju dengan  tindakan para pemabuk ini dan menganggap satu pemicunya adalah karena ada toko penjual miras tersebut. “Ini hari Minggu, harusnya orang ibadah tapi pas lewat dan rasa risih karena saudara – saudara saya masih berkumpul mabuk semua di situ. Dulu malah istri saya juga dipalak dan selalu begitu,” ceritanya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya