Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Pengangguran di Kota Jayapura Membengkak

Disnaker Akui Program Padat Karya Bersifat Sementara

JAYAPURA– Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura,  Jhoni Naa mengatakan, angka pengangguran di kota Jayapura saat ini cukup tinggi, dari data pencaker tahun ini saja ada 15.000-an orang, naik 5000 dari data pencaker tahun 2023.

Menurutnya tingginya angka pengangguran di kota Jayapura ini disebabkan karena keinginan masyarakat untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau Aparatur Sipil negara (ASN) itu masih menjadi dominasi.

Sehingga ketika menamatkan pendidikan tidak banyak yang berpikir untuk menciptakan lapangan kerja atau berwirausaha.  Ketika ini terus terjadi dan semakin banyak lulusan baru yang menanti pengangkatan CPNS maka semakin banyak juga angka pengangguran yang akan terjadi.

“Mengenai pengangguran ini sebenarnya kembali ke kita saja, kalau kita punya niat, minat dan bakat untuk bisa mengembangkan usaha. Usaha-usaha informal itu kan banyak, tetapi kan penganggur atau pencakar ini merasakan bahwa dia masih merasa harus mendapatkan pekerjaan-pekerjaan formal.  Salah satunya ingin menjadi PNS itu sangat tinggi,”Kata Jhoni Naa, Selasa (23/7) kemarin.

Baca Juga :  Selesai Walikota, Bantu Kemensos, Menuju Papua 1

Di satu sisi pihaknya terus memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada para pencari kerja di kota Jayapura bahkan hal itu tidak saja dilakukan oleh dinas tenaga kerja tetapi juga beberapa sektor lainnya seperti Dinas Pariwisata dinas Perindustrian dan Perdagangan dan juga Dinas Perikanan dan Kelautan.  Hanya saja ketika skill ini telah diberikan oleh pemerintah namun tidak banyak juga didukung oleh kemauan dari masyarakat itu sendiri.

“Banyak pelatihan yang sudah kita berikan bukan saja dari dinas tenaga kerja tetapi juga dari dinas-dinas lain seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan.  Sektor perikanan juga,  Kita cenderung menunggu sesuatu yang membuat pengangguran makin bertambah karena kita tidak mau berusaha untuk pekerjaan-pekerjaan yang lain.  Tapi bagaimana angka pengangguran kita mau berkurang kalau yang selama ini kita latih itu para pencakar tidak punya minat untuk membuka usaha,”katanya.

Baca Juga :  Tahun ini, PD Irian Bhakti Kembali  Distribusikan Beras ASN

Selain itu kegiatan padat karya yang seringkali dilakukan oleh pihaknya juga tidak banyak memberikan pertolongan bagi masyarakat. Karena kegiatan-kegiatan padat karya ini hanya diberikan kepada orang-orang yang memang secara ekonomi masih kurang mampu dan itu sifatnya hanya sementara waktu.  Sehingga untuk memperbaiki ekonomi dalam jangka panjang juga tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan program Padat Karya tersebut. (roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Disnaker Akui Program Padat Karya Bersifat Sementara

JAYAPURA– Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura,  Jhoni Naa mengatakan, angka pengangguran di kota Jayapura saat ini cukup tinggi, dari data pencaker tahun ini saja ada 15.000-an orang, naik 5000 dari data pencaker tahun 2023.

Menurutnya tingginya angka pengangguran di kota Jayapura ini disebabkan karena keinginan masyarakat untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau Aparatur Sipil negara (ASN) itu masih menjadi dominasi.

Sehingga ketika menamatkan pendidikan tidak banyak yang berpikir untuk menciptakan lapangan kerja atau berwirausaha.  Ketika ini terus terjadi dan semakin banyak lulusan baru yang menanti pengangkatan CPNS maka semakin banyak juga angka pengangguran yang akan terjadi.

“Mengenai pengangguran ini sebenarnya kembali ke kita saja, kalau kita punya niat, minat dan bakat untuk bisa mengembangkan usaha. Usaha-usaha informal itu kan banyak, tetapi kan penganggur atau pencakar ini merasakan bahwa dia masih merasa harus mendapatkan pekerjaan-pekerjaan formal.  Salah satunya ingin menjadi PNS itu sangat tinggi,”Kata Jhoni Naa, Selasa (23/7) kemarin.

Baca Juga :  Tahun ini, PD Irian Bhakti Kembali  Distribusikan Beras ASN

Di satu sisi pihaknya terus memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada para pencari kerja di kota Jayapura bahkan hal itu tidak saja dilakukan oleh dinas tenaga kerja tetapi juga beberapa sektor lainnya seperti Dinas Pariwisata dinas Perindustrian dan Perdagangan dan juga Dinas Perikanan dan Kelautan.  Hanya saja ketika skill ini telah diberikan oleh pemerintah namun tidak banyak juga didukung oleh kemauan dari masyarakat itu sendiri.

“Banyak pelatihan yang sudah kita berikan bukan saja dari dinas tenaga kerja tetapi juga dari dinas-dinas lain seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan.  Sektor perikanan juga,  Kita cenderung menunggu sesuatu yang membuat pengangguran makin bertambah karena kita tidak mau berusaha untuk pekerjaan-pekerjaan yang lain.  Tapi bagaimana angka pengangguran kita mau berkurang kalau yang selama ini kita latih itu para pencakar tidak punya minat untuk membuka usaha,”katanya.

Baca Juga :  Pingsan Saat Nyopir, Pengemudi Taxi Abe-Waena Meninggal

Selain itu kegiatan padat karya yang seringkali dilakukan oleh pihaknya juga tidak banyak memberikan pertolongan bagi masyarakat. Karena kegiatan-kegiatan padat karya ini hanya diberikan kepada orang-orang yang memang secara ekonomi masih kurang mampu dan itu sifatnya hanya sementara waktu.  Sehingga untuk memperbaiki ekonomi dalam jangka panjang juga tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan program Padat Karya tersebut. (roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya