JAYAPURA -Pemulangan Jamaah haji Indonesia, Provinsi Papua kloter UPG 23, 25, dan 26 dijadwalkan tiba di tanah air pada Juli 2024 mendatang. Pulangnya jamaah haji ini setelah seluruh rangkaian puncak haji 2024 rampung.
Hal itu disampaikan Kepala bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil kemenag Provinsi Papua, H. Musa Narwawan, S.Ag, kepada Cenderawasih Pos, di Jayapura, Sabtu (22/6) kemarin.
Musa menyebut jamaah haji asal Papua Kloter 23 tanggal 10 Juli, kloter 25 tanggal 11 Juli, dan kloter 26 pada tanggal 12 Juli 2024.
Mengutip rilis Kementrian Agamar (Kemenag) RI, pemulangan jemaah haji Indonesia itu dilakukan secara bertahap mulai, Sabtu (22/6). Karena itu sebagian di antaranya, jemaah haji Indonesia diterbangkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Seperti diketahui jemaah haji asal provinsi Papua 2024 mencapai 1.057 jamaah. Kemudian dibagi menjadi tiga kloter yakni kloter 23, kloter 25 dan kloter 26. Untuk kloter satu (23), kata Musa berjumlah 445 jemaah Haji termasuk petugas dari Kemenag, kloter dua (25) berjumlah 455 jemaah Haji, sementara untuk kloter tiga (26) atau gabung berjumlah 167 jamaah.
Musa mengharapkan jamaah haji yang pulang dari tanah suci nantinya bisa menjadi panutan bagi semua umat dimanapun saja berada.
Kata Dia, tidak hanya dilihat dari penampilannya yang berbeda tapi juga keaktifannya memakmurkan masjid. Ia menginginkan semua bisa memberi kesan yang baik akan peningkatan kualitas spiritual sepulang beribadah haji.
Tidak hanya kata Musa ada tiga hal yang dianjurkan bagi jamaah yang pulang haji. Pertama, jamaah haji dianjurkan untuk membawa oleh-oleh untuk keluarga yang ditinggalkan. Anjuran ini tidak hanya berlaku bagi jamaah haji, tapi siapapun yang usai melakukan perjalanan disunnahkan membawa buah tangan untuk anak, istri, dan saudaranya.
Kedua, pada saat sampai di kampung halaman, jamaah haji disunnahkan shalat dua rakaat di masjid atau mushala terdekat.
Kemudian ketiga, keluarganya atau masyarakat di lingkungan dianjurkan untuk mengadakan naqi’ah, yaitu perhelatan yang ditujukan untuk menyambut kedatangan orang yang baru tiba dari perjalanan jauh. Biaya pengadaan selamatan ini bisa saja dari pihak keluarga, masyarakat, atau orang yang baru pulang haji.
Kata Dia, setelah selamat tiba di tanah air, orang yang menyambut kedatangan jamaah haji dianjurkan menjabat tangan dan mendoakan jamaah haji agar haji dan umrah mereka diterima oleh Allah swt, dosanya diampuni, dan biaya perjalanan yang dikeluarkannya diganti oleh Allah swt.(kar/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos