JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura kembali melanjutkan kegiatan coffee morning dengan sejumlah elemen masyarakat di Kota Jayapura. Kali ini kegiatan itu menyasar tokoh-tokoh agama di Kota Jayapura.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait mengatakan, kegiatan ini sangat penting dilakukan oleh Pemkot Jayapura untuk mewujudkan Kota Jayapura yang aman dan damai. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah, yang akan digelar tahun ini.
Karena itu masukan atau sumbangan pikiran positif dari masyarakat, terutama tokoh agama di Kota Jayapura ini sangat penting agar bisa menjadi perhatian dan pemerintah bisa menindaklanjutinya.
“Ini sudah hari ketiga kami melaksanakan kegiatan seperti ini, pertama kami sudah lakukan coffee morning dengan paguyuban, kemudian dengan tokoh adat. Kita harus bikin kota ini nyaman, mau jalan malam juga santai saja tidak ada rasa takut, area taman-taman kota juga perlu diperbaiki, sehingga hal itu perlu kerjasama dari bapak/ibu, ustad, Hamba Tuhan ,”kata Christian Sohilait, Kamis (13/6)
Menurutnya, peran dari tokoh tokoh agama di Kota Jayapura itu sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk mengawal pembangunan, termasuk untuk mewujudkan Kamtibmas di kota Jayapura. Tentunya pemerintah juga berharap agar mereka bisa berperan sesuai dengan tupoksi mereka masing-masing.
“Saya dapat laporan dari pihak kepolisian, tingkat kejahatan di kota ini sangat tinggi sekali. Kita harus cari tahu apa penyebabnya harus di tekan.”ungkapnya
“Kami berharap, melalui pertemuan seperti ini kita bisa mengetahui apa yang menjadi harapan dari masyarakat, dan tentunya kita bisa sama sama mencari solusi yang terbaik,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa penyampaian dan masukan dari masyarakat, mulai dari masalah peredaran miras yang disebutkan telah membawa dampak buruk bagi generasi muda di Papua. Termasuk juga adanya penyebaran anak-anak yang melakukan penyalahgunaan lem Aibon dan juga narkoba jenis ganja.
Selain itu masyarakat juga meminta pemerintah dan juga aparat keamanan untuk lebih tegas lagi dalam hal menangani masyarakat yang selalu mengganggu Kamtibmas di wilayah kota Jayapura.
“Ada yang minta kita supaya perlu adanya distrik bebas Miras sebagai pilot Project, kemudian melakukan penertiban masyarakat yang menjual miras secara bebas. Kemudian ada juga yang meminta pemerintah mengatasi persoalan banjir seperti di Perumnas 2 Waena, kemudian ada juga yang meminta ketegasan pemerintah terkait dengan upaya penataan dan pengelolaan para pedagang yang beraktivitas di pasar otonom,” tambahnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos