
MERAUKE-Kendati jumlah penderita HIV di Kabupaten Merauke terus mengalami penurunan yang tadinya urutan pertama di Papua menjadi urutan keenam sekarang ini, namun dari sisi kematian penderita HIV, Merauke menempati urutan pertama dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Papua.
“Dari data yang ada di kami menunjukkan bahwa Kabupaten Merauke berada di urutan pertama atau tertinggi soal penderita HIV yang meninggal. Karena ternyata di Merauke sebanyak 29 persen menderita HIV yang mengikuti pengobatan ARV tersebut meninggal. Sementara kabupaten lainnya di Papua rata-rata hanya 14 persen,’’ kata Ketua Yayasan Cenderawasih Bersatu Sefnath JD Lobwaer ditemui media ini saat berada di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Merauke, Rabu (2/10).
Sefnath menjelaskan, penanggulangan HIV di Indonesia sekarang ini menggunakan indicator, yaitu 90 persen ODHA mengetahui statusnya, 90 persen ODHA mulai terapi ARV dan 90 persen ODHA ketika melakukan pemeriksaan tidak terdeteksi.
‘’Nah, ternyata di Merauke sampai Juni 2019 memiliki 2.280 kasus. Tapi dari 2.280 kasus ini hanya 758 yang menjalani terapi ARV. Seharusnya di atas 1.000 yang melakukan terapi ARV. Nah, dari 758 yang menjalani terapi ARV tersebut sampai Juni 2019 hanya 383 yang melakukan pengobatan secara rutin. Ini menjadi pekerjaan besar bagi Kabupaten Merauke. Kenapa menjadi PR besar? Karena Kabupaten Merauke merupakan salah satu kabupaten yang menjadi pembelajaran HIV selama ini. Tapi jika didudukan dengan indikator tersebut ada PR besar,’’ jelasnya.
Dikatakan, kematikan ODHA merupakan salah satu indikator menuju eliminasi HIV tahun 2030. Sementara kematian di Merauke dari penderita HIV sebesar 29 persen. Sementara rata-rata Papua 14 persen. ‘’Tentu ini sangat memprihatinkan. Seharusnya dengan ketersediaan ARV dan sudah dipermudah dengan hanya minum sekali sehari menjadi hal yang membuat kualitas ODHA semakin baik. Tapi ternyata data yang ada di kami, Kabupaten Merauke bahwa ARV tersedia, layanan tersedia, tapi kematian menjadi lebih tinggi. Ini juga menjadi intropeksi bagi seluruh penanggulangan HIV di Kabupaten Merauke. Apa yang salah? Ini yang harus didudukan dan dibicarakan secara bersama baik oleh KPA, dinas kesehatan, dinas sosial, LSM, pemberdayaan perempuan,’’ tandasnya.
Yayasan Cenderawasih Bersatu merupakan yayasan yang bergerak dalam dukungan ODHA yang kantor pusat di Merauke. Namun karena sekarang ini melakukan intervensi terhadap 8 kabupaten di Papua yang memiliki HIV tinggi, sehingga sekarang ini berada di Jayapura.
“Kami diminta oleh Kementerian untuk melakukan intervensi untuk memberikan dukungan terhadap 8 kabupaten di Papua yaitu Merauke, Kabupaten dan Kota Jayapura, Mimika, Biak, Wamena, Paniai dan Nabire. Tahun 2020 kami akan masuk ke Yapen karena data kasusnya mulai tinggi,’’ tandasnya. (ulo/tri)