Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Perayaan Paskah 4 Wilayah GPDI Di Papua Pegunungan Gelar Ibadah Bersama

WAMENA  – 4 Wilayah Gereja Pentakosta Di Indonesia (GPDI) yang ada di Jayawijaya menggelar ibadah gabungan dalam perayaan paskah  yang dipusatkan di GPDI Jemaat Bukit Moria Distrik Walesi dan melakukan bakar batu, semantara untuk perayaan paskah di fokuskan kepada ibadah di geraja masing –masing.

Pdt. Matius Himan, S.Th dalam ibadah Jumat Agung  kemarin atau Sengsara Tuhan Yesus Kristus di kayu Salib di bukit Gologota hingga kematianNya yang diperingati dalam ibadah Jumat Agung merupakan penggenapan nubuatan para nabi untuk pengampunan dosa umat manusia di muka bumi.

Mengutip Injil Yohanes pasal 19 ayat 28 – 30, Pdt. Matius Himan mengatakan, peristiwa kematian Yesus di kayu Salib adalah sebuah peristiwa rencana Allah. Semua yang terjadi diatas bukit golgota itu adalah semua sudah dikehendaki oleh Allah bagi umat manusia

Baca Juga :  Bidan Diharap Jadi Garda Terdepan Penanganan Kesehatan Ibu dan Anak

“Allah bukan tidak mampu untuk menolong Yesus yang disalibkan, tapi karena memang telah direncanakan Nya untuk pengampunan dosa manusia, karena Ia melihat manusia selalu dan selalu jatuh dalam dosa.”ungkapnya Minggu (31/3) kemarin

Menurutnya, Tuhan Yesus  rela bertahan, supaya saudara dan semua diselamatkan dan sudah diselamatkan hari ini karena kematian Yesus. Dosa apapun yang  sudah pernah buat, melalui kematian Dia sudah mengampuni

ketua Majels Daerah GPdI Provinsi Papua Pegunungan  mengajak umat Tuhan di GPdI untuk tidak sia-siakan keselamatan dan pengampunan dosa yang sudah diberikan Tuhan melalui kematian Nya di Kayu Salib.

“Hidup ini kepunyaan Tuhan, Yesus sudah bayar mahal dengan kematiannya di Kayu salib dan pada hari yang ke tiga telah bangkit dari antara orang mati untuk menunjukan bahwa dosa kita telah ditebusNYA” kata Himan.

Baca Juga :  Korban Ditembak di Atas Motor

Dengan demikian, kini saatnya manusia harus melakukan berbagai kehendaknya, hidup di jalan yang benar sebagaimana perintah Tuhan dan tidak secara terus – menerus melakukan dosa. Pembalasan manusia terhadap pengorbanan Yesus adalah pelayanan yang sungguh-sunggu kepada Tuhan.

“Layanilah terus, jangan bermain-main dengan Tuhan. Apa yang kita akan bayar ke Tuhan, pengorbananmulah yang Allah tuntut, kesetiannmulah yang Allah tuntut, uluran tanganmulah yang Allah tuntut, berikannlah hidupmu untuk Tuhan” ajak Pdt. Himan (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA  – 4 Wilayah Gereja Pentakosta Di Indonesia (GPDI) yang ada di Jayawijaya menggelar ibadah gabungan dalam perayaan paskah  yang dipusatkan di GPDI Jemaat Bukit Moria Distrik Walesi dan melakukan bakar batu, semantara untuk perayaan paskah di fokuskan kepada ibadah di geraja masing –masing.

Pdt. Matius Himan, S.Th dalam ibadah Jumat Agung  kemarin atau Sengsara Tuhan Yesus Kristus di kayu Salib di bukit Gologota hingga kematianNya yang diperingati dalam ibadah Jumat Agung merupakan penggenapan nubuatan para nabi untuk pengampunan dosa umat manusia di muka bumi.

Mengutip Injil Yohanes pasal 19 ayat 28 – 30, Pdt. Matius Himan mengatakan, peristiwa kematian Yesus di kayu Salib adalah sebuah peristiwa rencana Allah. Semua yang terjadi diatas bukit golgota itu adalah semua sudah dikehendaki oleh Allah bagi umat manusia

Baca Juga :  Motif Penyerangan Kamp Pekerja Masih Diselidiki

“Allah bukan tidak mampu untuk menolong Yesus yang disalibkan, tapi karena memang telah direncanakan Nya untuk pengampunan dosa manusia, karena Ia melihat manusia selalu dan selalu jatuh dalam dosa.”ungkapnya Minggu (31/3) kemarin

Menurutnya, Tuhan Yesus  rela bertahan, supaya saudara dan semua diselamatkan dan sudah diselamatkan hari ini karena kematian Yesus. Dosa apapun yang  sudah pernah buat, melalui kematian Dia sudah mengampuni

ketua Majels Daerah GPdI Provinsi Papua Pegunungan  mengajak umat Tuhan di GPdI untuk tidak sia-siakan keselamatan dan pengampunan dosa yang sudah diberikan Tuhan melalui kematian Nya di Kayu Salib.

“Hidup ini kepunyaan Tuhan, Yesus sudah bayar mahal dengan kematiannya di Kayu salib dan pada hari yang ke tiga telah bangkit dari antara orang mati untuk menunjukan bahwa dosa kita telah ditebusNYA” kata Himan.

Baca Juga :  Tak Ada Luka Tembak di Tubuh Michelle Kurisi

Dengan demikian, kini saatnya manusia harus melakukan berbagai kehendaknya, hidup di jalan yang benar sebagaimana perintah Tuhan dan tidak secara terus – menerus melakukan dosa. Pembalasan manusia terhadap pengorbanan Yesus adalah pelayanan yang sungguh-sunggu kepada Tuhan.

“Layanilah terus, jangan bermain-main dengan Tuhan. Apa yang kita akan bayar ke Tuhan, pengorbananmulah yang Allah tuntut, kesetiannmulah yang Allah tuntut, uluran tanganmulah yang Allah tuntut, berikannlah hidupmu untuk Tuhan” ajak Pdt. Himan (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya