JAYAPURA– Kebakaran terjadi di dua rumah semi permanen milik H. Joko dan rumah tinggal mahasiswa asal Paniai di Kelurahan ,Way Mhorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Jumat (15/3) malam, menyisakan puing-puing kebakaran, Sabtu (16/3).
Luter (50), tetangga korban kebakaran Jayapura, menyampaikan bahwa setelah dirinya tiba di lokasi kedua rumah tersebut sudah rata dengan tanah.
“Kalau kebakaran tadi malam, saya tidak disini tapi saya ditelepon saya datang, saya lihat sudah rata dengan tanah,” kata Luter saat ditemui Cenderawasih Pos di lokasi kejadian, Sabtu (16/3).
Ia mengaku kalau dirinya telah mendapatkan informasi dari sang pemilik rumah bawah api itu berasal dari dapur.
“Yang punya rumah ini suaminya sudah tidak ada, pas selesai buka puasa dia telepon dekat televisi, tiba-tiba ada bunyi, langsung dengan api membesar,” jelasnya.
Menurutnya kemungkinan terjadi karena arus pendek, karena pemilik rumah tersebut tidak ada aktivitas lagi setelah buka puasa.
“Sementara duduk santai sambil telepon anaknya di Jawa tiba-tiba ada bunyi dari dapur setelah dilihat api sudah membesar,” kata Luter.
Angil (16) anak dari korban kebakaran, menjelaskan setibanya di Rumah seusai menjemput adiknya di Al-Iksan, Ia melihat ibunya lari dari belakang dapur dengan tubuhnya terkena api. Ia pun mengaku tidak tahu pemicu terjadinya kebakaran.
“Enga tau, karena lagi nga masak to, karena habis buka puasa sudah tidak lagi masak,” kata Angil, saat diwawancarai Cenderawasih Pos di Rumah pengungsiannya di belakang Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Sabtu (16/3).
Untuk kerugian materil, Angil engan menjawab nya, semua sudah rata dengan tanah, termasuk Peralatan elektronik dan beberapa berkas penting lainnya. “Kalau dihitung mungkin Ratusan Juta, dan untungnya ada sebagian berkas penting masih bisa di terselamatkan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia jelaskan kondisi ibunya saat ini masih dalam proses perawatan dikarenakan di bagian tangan dan kakinya mengalami luka serius.
Ibu Nuni (48) adalah korban luka dalam kebakaran tersebut. Saai ini, Ia masih dalam proses perawatan dan belum bisa dimintai keterangan. “Habis nelpon kaka di Jawa, pas ke dapur api itu sudah ada dan membesar, ” lanjut Angil.
Andreas Yumai (60), korban lain dari kebakaran tersebut, Ia menjelaskan Rumah miliknya yang terbakar itu ditinggali oleh 12 anak-anak Mahasiswa yang kuliah di Universitas Cenderawasih (Uncen).