Komunitas Peduli Lingkungan Soal Banjir yang Terus Menghantui Warga Kota Jayapura
Banjir yang melanda Kota Jayapura Sejak Sabtu (23/2) lalu telah menghancurkan barang-barang milik warga. Perumahan-perumahan yang biasa tak terkena dampak, kali ini terkena dampak banjir yang parah. Lalu apa yang harus dilakukan?
Laporan: Priyadi
Ketua Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) Fredy Wanda, menilai persoalan banjir di Kota Jayapura salah satu penyebabnya adalah kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih kurang. Dimana, aktivitas membuang sampah sembarangan yang dibuang langsung di sungai atau kali, masih saja sering saja ditemukan.
Untuk itu, dalam mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di Kota Jayapura, hal yang harus dilakukan adalah membentuk komunitas peduli sungai/kali di tingkat Kelurahan, RT/RW ,yang didalamnya ada masyarakat, pemuda dari karang taruna dan lainnya. Dari komunitas peduli sungai/kali inilah yang bisa membantu menjaga sungai/kali tetap bersih, tidak baud an terhindar dari pembuangan sampah.
Hal lain, yang harus dilakukan kata Fredy, yakni memasang papan bicara disetiap wilayah yang ada sungai / kali maupun parit, untuk terus mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Komunitas Peduli Sungai/ kali, di Kota Jayapura harus dibentuk, hal ini bertujuan tentunya untuk mencegah supaya sungai ini tidak kotor, bau, tidak ada sampah yang bisa mengakibatkan penyumbatan dan banjir. Sehingga, ini juga salah satu cara untuk meminimalisir banjir di Kota Jayapura,’’ungkapnya saat memberikan sambutan dalam acara Musrenbang tingkat Distrik Abepura tahun 2019, Selasa (26/2)kemarin.
Fredy juga menambahkan, supaya Kota Jayapura bisa terhindar dari musibah banjir, diharapkan masyarakat, pelaku usaha yang memiliki tempat tinggal harus membuat sumur resapan, supaya pada saat hujan air tidak langsung mengalir begitu saja namun sudah ada peresapan di sumur resapan. Termasuk jangan ada pengecoran tempat secara permanen, tapi harus menggunakan paving blok.(*/wen)