Akulak Laguan menilai penangkapan ini sebagai langkah penting dalam memulihkan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Yalimo. Sejak Aske Mabel membelot dan membawa kabur empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo, masyarakat setempat hidup dalam ketakutan. Berbagai aksi kekerasan terjadi secara masif, menyebabkan kerusakan materiil dan korban jiwa. Hal ini berdampak signifikan pada proses pembangunan di wilayah tersebut yang tidak berjalan maksimal.
Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Satgas Operasi Damai Cartens, personel Polda Papua, Polres Yalimo, serta Sat Brimob Polda Papua. Keberadaan Aske Mabel terdeteksi berdasarkan laporan dari masyarakat setempat yang melihatnya di sekitar lokasi kejadian. Tim gabungan pun segera bergerak dan berhasil menangkap Aske yang saat itu membawa satu pucuk senjata api.
Kasubsatgas Investigasi Kompol Suheriadi yang pemimpin pasukan pengamanan barang bukti menjelaskan bahwa pakian tersebut diamankan karena dari hasil penyelidikan terhadap Okoni Siep diketahui bahwa pakaian tersebut yang digunakan Aske Mabel saat dirinya diakui sebagai Panglima Kodap Balim Timur Yali, Yalimo pada 31 Oktober 2024 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Adi Prabowo, membenarkan informasi tersebut. Kata Benny kedua senjata api ini berawal dari keberhasilan personel Operasi Damai Cartenz menangkap seorang pemuda bernama Okoni Siep di Elelim sekitar pukul 05.00 WIT.
Menurutnya, pada pukul 16.30 WIT, Tim Tindak Blukar ODC-2025 dari Satuan Brimob Resimen 3 Batalion B tersebut melaksanakan patroli menggunakan dua kendaraan. Setibanya di sekitar Pos Covid di area Gunung Signal, rombongan mobil pertama melihat sebuah sepeda motor yang ditumpangi dua orang terhalang palang kayu yang melintang di tengah jalan.
Adapun proses pencarian atau penangkapan pelaku tersebut dilakukan dengan memperkuat personil gabungan baik dari Jayapura, Mimika maupun jajaran Polres Yalimo.
Asisten II Setda Jayawijaya Lekius Yikwa menyatakan Rapat kerja merupakan wadah bagi organisasi untuk membahas berbagai kegiatan sepanjang satu tahun/ untuk itu di tahun yang baru ini kalasis gki baliem yalimo melaksanakan rapat kerja di hari ini/ gara seluruh pelayanan gki di lembah baliem berjalan dengan baik sesuai keputusan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
"Itu mulanya mendapatkan kami dapat laporan dari masyarakat bahwa ada tukang chainsaw (senso) yang meninggal karena ditembak orang tak dikenal saat bekerja," Joni dari keterangannya tadi malam. Pelapor juga mengungkapkan bahwa ditempat kejadian terdapat dua orang satu orang meninggal dunia sementara satu lainnya terkena tembak dan sedang melarikan diri.
Seperti diketahui Aske Mabel menjadi salah satu target penegakan hukum dan masuk daftar pencarian orang (DPO) setelah membawa kabur empat pucuk senjata api organik Polri milik Kepolisian Resor Yalimo.