Dengan tujuan utama gerakan PKK adalah mewujudkan keluarga sejahtera yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan , dan juga diharapkan PKK berperan atif sebagai mitra kerja Pemerintah dan Ormas
Seusai penyerahan, keenam jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti langsung dibawa menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, untuk diterbangkan ke Nabire dan Elelim.
Ketua Panitia, Habel Peyon, SP dalam laporannya menyampaikan, Yesus sungguh luar biasa karena segala kegiatan yang dilakukan dengan kesungguhan hati, rasa memiliki, rasa cinta, maka semua pasti berjalan dengan baik.
"Ada yang teridentifikasi melalui tes DNA, tetapi ada yang berhasil diidentifikasi dari properti atau kain yang mereka gunakan saat naik pesawat," kata Naryana saat Jumpa Pers dengan Awak Media di Ruangan pertemuan RS Bhayangkara, Rabu (12/7).
Kegiatan ini diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Daniel Mofu dengan mengambil tema Kasih Kristus menggerakkan kemandirian gereja, mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan (II Korintus 5 : 18-19 dan Mazmur 72 : 1-3, dan sub tema , melalui temu raya, majelis jemaat bertekad menata diri menjadi jemaat yang dewasa, mandiri dan misioner.
Kapolres Yalimo Kompol Rudolof Yabansabra didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Yalimo, Ny Fitriani Yabansabra menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Bhayangkari Cabang Yalimo kepada masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Yalimo khususnya di Distrik Elelim.
Saat ini seluruh DNA jenazah telah dikirim ke Lab DNA Pusdokkes Polri di Jl Cipinang Baru Raya, Jakarta Timur dan membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk mendapatkan hasilnya. Kabiddokkes RS Bhayangkara, Dr Nariyana menjelaskan bahwa enam jenasah semua telah dikirim dan pihaknya masih menunggu hasil.
”Kami harus bisa mengemas bagaimana masyarakat atau keluarga yang ditinggalkan tidak syok. Memang kendala saat ini hanya satu-satunya adalah DNA sebab dari sidik jari dan gigi juga tidak bisa,” tambahnya.
Disebutkan bahwa keseluruhan korban ditemukan dengan kondisi terbakar dan sebagian tubuh ada yang tidak utuh. “Dengan kondisi jenazah tersebut, Tim DVI akan mengirimkan sampel DNA berupa darah dan gigi ke Puslabfor Mabes Polri untuk identifikasi lebih lanjut. Proses identifikasi. Ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua pekan,” jelas Nariyana.