Bupati Nahor juga mengharapkan kepada masyarakat umum agar tidak membawa atau mengajukan proposal permohonan bantuan kepada Bupati atau Wakil Bupati Yalimo, tetapi masyarakat bawa proposal dan kegiatan program kepada Dinas-Dinas. Sebab, yang mengelola program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan adalah dinas – dinas ,
Para ASN diminta untuk melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya di Kabupaten Yalimo. Begitu pula bagi para pegawai di pemeerintahan tingkat distrik dan para petugas Puskesmas yang ada di lima distrik, termasuk para guru-guru yang bertugas di lima distrik se-Kabupaten Yalimo untuk kembali melaksanakan tugasnya.
Menurut Bupati, langkah pertama yang akan dilakukan adalah mendisplinkan pegawai negeri sipil di Kabupaten Yalimo. Sebab, dari sekitar 2000 lebih pegawai yang ada, sebagian besar tidak pernah melaksanakan tugas. Bahkan, sudah bertahun-tahun meninggalkan tempat tugas dan berada di luar Kabupaten Yalimo.
Penyerahan bantuan dana Bansoss dan PKH ini secara simbolis diserahkan Bupati Nahor Nekwek kepada LMA dan selanjutnya LMA menyerahkan kepada 5 Kepala Distrik se-kabupaten Yalimo. Selanjutnya dari para kepala distrik menyerahkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
“Ini merupakan program pembekalan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat bagi para pimpinan aderah untuk memperkuat pemahaman dan kesiapan para kepala daerah dalam menjalankan tugas pemerintahan , untuk menyelenggarakan program strategis pemerintah pusat dan visi di daerah masing masing dan pada sasarannya kepada rakyat.” ungkapnya.
“Ini merupakan salah satu beban negara dan rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Yalimo dalam melaksanakan roda pemerintahan di Kabupaten Yalimo dalam 5 tahun kedepan.”ujarnya.
Bupati dan wakil bupati ini disambut oleh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Yalimo , TNI/Polri bersama masyarakat di 5 Distrik se-Kabupaten Yalimo. Rombongan bupati dan wakil bupati tiba menggunakan Pesawat Karavan Milik Adven Doyo Sentani Jayapura, tiba di Bandara Elelim Yalimo disambut dengan tarian tradisional Suku Yali dan ditandai dengan pengalungan Noken.
Akulak Laguan menilai penangkapan ini sebagai langkah penting dalam memulihkan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Yalimo. Sejak Aske Mabel membelot dan membawa kabur empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo, masyarakat setempat hidup dalam ketakutan. Berbagai aksi kekerasan terjadi secara masif, menyebabkan kerusakan materiil dan korban jiwa. Hal ini berdampak signifikan pada proses pembangunan di wilayah tersebut yang tidak berjalan maksimal.
Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Satgas Operasi Damai Cartens, personel Polda Papua, Polres Yalimo, serta Sat Brimob Polda Papua. Keberadaan Aske Mabel terdeteksi berdasarkan laporan dari masyarakat setempat yang melihatnya di sekitar lokasi kejadian. Tim gabungan pun segera bergerak dan berhasil menangkap Aske yang saat itu membawa satu pucuk senjata api.
Kasubsatgas Investigasi Kompol Suheriadi yang pemimpin pasukan pengamanan barang bukti menjelaskan bahwa pakian tersebut diamankan karena dari hasil penyelidikan terhadap Okoni Siep diketahui bahwa pakaian tersebut yang digunakan Aske Mabel saat dirinya diakui sebagai Panglima Kodap Balim Timur Yali, Yalimo pada 31 Oktober 2024 lalu.