Kepala Disbudpar Jayawijaya Engelbert Sorabut menyatakan untuk persiapan FBLB 2024, tempatnya di wosi, persiapan lain pada prinsipnya sudah, tinggal promosi dan itu mungkin minggu ini dan minggu depan sudah dilakukan guna menghimpun para wisatawan asing dan local untuk menyaksikan pegelaran seni budaya dari suku Hubulka lewat Fastival Budaya Lembah Baliem (FBLB)
Kepala bidang (Kabid) Perhubungan Laut Dishub Kota Jayapura, Nikanor Andit, SE, MM, menyebut demi kelancaran festival dan meramaikan event itu pihaknya menyediakan satu unit kapal wisata untuk mengangkut pengunjung yang ingin keliling dan menikmati keindahan teluk Youtefa.
Dua perempuan anak Elisa tampak duduk bersantai berada di samping troli sang ibu. Bersender di pilar sambil memainkan handphone. Yang termuda, kata dia, duduk di bangku SMA. Sementara kakaknya seorang mahasiswa. Dua pekan lagi, mereka harus bersiap masuk sekolah. Memasuki tahun ajaran baru. “Alhamdulillah tiket ke Balikpapan tidak sulit dan harganya sudah normal. Saya dapat tiket Rp 1,3 jutaan,” ujarnya.
FKN tahun ini mengambil tema Jayapura Makan Ikan Asar atau Jamaika dan Dinas Priwisata dan Ekraf sengaja mendorong agar ikan asar produk Kota Jayapura benar – benar menjadi brand yang bisa dijadikan buah tangan atau oleh – oleh.
Ketua Asita Papua, Iwanta Parangin-Angin atau yang akrab disapa Pak. Gantang menjelaskan, potensi turis lokal ke luar negeri setelah pandemi Covid lebih bergairah. Dibandingkan paket wisata lokal yang biasanya ditawarkan bagi para turis asing. Hal ini dikarenakan akses keluar negeri saat ini sudah semakin mudah dan biayanya relatif terjangkau.
Pihak gereja dan masyarakat Desa Ramdori dan sekitar Distrik Swandiwe dan sekitarnya, sudah sepakat sejak tanggal 1 Maret 2024 lalu, tidak melakukan aktivitas menangkap ikan di wilayah pesisir pantai. Ritual yang mereka sebut ‘Sasi’ ini, disepakati oleh seluruh warga desa dan jemaat.
Plt Dinas Pariwisata kota Jayapura, Erid Rumansara, S. Par, MM mengatakan demi lancarnya festival itu pihaknya telah melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan OPD terkait seperti, Dinas lingkungan hidup (DLHK), Dinas Perhubungan, Bapeda, dan dinas peternakan.
Lokasi pantai yang terletak di Kelurahan Sorido ini juga tempat berlangsungnya sejumlah kegiatan penting daerah. Sebut saja yang saat ini adalah Festival Biak Munara Wampasi 2024. Hampir seluruh moment dan aktivitas UMKM lokal, terpusat di Pantai ini. Sebelumnya juga digelar Festival Milenial Explosian, dan juga peluncuran tahapan Pilkada, dan sejumlah kegiatan lainnya, yang cukup massive.
PJ Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A menyatakan untuk lokasi inti yang telah diserahkan akan dibagi pusat pemerintahan namun ada unsur budayanya dan suasana penghijauan, ini yang diinginkan dalam perencanaan itu ada beberapa zona percontohan untuk kebun yang akan menjadi binaan dari dinas pertanian dan dinas pemberdayaan masyarakat kampung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya, mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas tempat wisata di provinsi induk (Papua), dikarenakan menurut Yimin, Provinsi Papua punya potensi yang sangatlah cukup dalam mengelola tempat pariwisatanya.