Antusias masyarakat Kota Jayapura dalam merayakan malam pergantian tahun dan menyambut Tahun Baru 2025 sangat tinggi. Hal itu terlihat di sejumlah titik di Kota Jayapura banyak dikerumuni warga yang ingin menyaksikan detik-detik pergantian tahun salah satunya di Taman Imbi.
Tergabung dalam aksi ini adalah Trash Hero Biak, personel Kodim 1708/BN, Lanud Manuhua Biak, Saka Dirgantara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Biak, Rumah Komunitas Byak, serta kelompok mahasiswa dan warga setempat. Bersama-sama mereka bahu-membahu membersihkan sampah di sepanjang Jalan Imam Bonjol yang menjadi pusat perayaan malam tahun baru.
Dia mengatakan, beberapa tempat di Kota Jayapura menjadi daerah yang sering dilanda bencana terutama banjir dan tanah longsor. Meskipun belakangan ini Pemkot Jayapura juga terus meningkatkan kewaspadaannya dengan melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap dampak cuaca buruk yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu di wilayah kota Jayapura.
Dia menerangkan, dalam pelaksanaannya secara seremonial tutup tahun yang diselenggarakan oleh Pemkot Jayapura itu akan melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait yang ada di wilayah pemerintahan Kota Jayapura.
Pihak Polres sendiri telah melakukan pengecekan dimana lokasi masa berada. Namun Heri engan menyebutkan bahwa itu adalah masa mengungsi dan ia juga tidak menyebutkan secara detail terkait dengan jumlah dari massa tersebut.
Deklarasi dipimpin langsung oleh salah satu tokoh Intelektual Kabupaten Jayapura Everlie Taime didampingi mewakili Tokoh Adat Sentani Bonifasius Yoku, Wiliam Fatahan, Pit Yunus Ibo, Melkias Raunsai, mewakili paguyuban Suku Toraja Kabupaten Jayapura Yusuf Tandi Arang, mewakili paguyuban Jawa Nardi, Mewakili Paguyuban Pemuda Jawa Muhammad Soleh, dalam memberikan keterangan pers di BTN Puskopad, Sentani, Jumat (20/12/2024).
Namun karena ulah sekelompok orang sehingga mereka harus meninggalkan rumah ke berbagai tempat yang aman agar tidak menjadi tumbal ditengah konflik bersenjata yang sedang bekecamuk. Berdasarkan data yang mereka peroleh jumlah pengungsi di Kabupaten Pegunungan Bintang tercatat ada 3.318 warga sipil dari Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan yang dilaporkan mengungsi ke hutan.
  Bupati Yalimo Dr. Nahor Nekwe mengatakan bahwa terkait musibah kebakaran 36 Ruko dan Kios di Elelim ibukota Kabupaten Yalimo sudah memberikan tugas dan wewenang kepada TNI/Polri untuk mengecek secara langsung kejadian kebakaran tersebut.Â
Apakah karena factor kelalaian atau ada unsur kesengajaan karena factor Pilkada. Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra mengatakan peristiwa ini menyebabkan setidaknya 21 unit Toko dan rumah milik warga hangus terbakar. Kapolres mengaku pihaknya mengetahui peristiwa setelah mendapatkan informasi dari salah satu personil Polres Yalimo yang saat itu patroli di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
  Dalam artian memberikan kesempatan kepada masyarakat hidup tanpa adanya tekanan. Apalagi dengan mengirimkan ribuan pasukan TNI/Polri ke daerah daerah tanpa adanya tujuan yang jelas. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan berdampak pada polarisasi kehidupan masyarakat.