“Kami juga ingin supaya ada ajang olahraga antar negara di Asia Pasifik, karena fasilitas yang dibangun saat PON XX seperti Stadion Lukas Enembe ini bertaraf internasional. Kami membutuhkan ajang olahraga, dengan begitu juga arena pertandingan di Papua bisa dipelihara dengan baik pasca penyelenggaraan PON XX," ucap Kenius di hadapan Wapres.
Terkait dengan rencana pembangunan Gedung Papua Christian Centre (PCC) telah tercakup dalam rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022-2041 dan Rencana Aksi 2023-2024. Untuk itu, Wapres mendukung pendirian Gedung PCC untuk mendukung penyediaan layanan masyarakat melalui gereja.
Menurut Wapres, pihaknya akan kerap melakukan pertemuan dalam rangka melakukan evaluasi. Seperti yang kita lihat misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan bidang keamanan.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wiubowo, SIk menyatakan untuk menciptakan keamanan jelang kunjungan Wakil Presiden RI pihaknya terus memberikan penekanan terkait pertiban penyakit masyarakat seperti miras , sajam dan juga perjudian dalam Kota Wamena
Dalam isi surat pemberitahuan Provinsi Papua Pegunungan tercap Pj Gubernur PP, Nikolaus Kondomo. Sebagaimana isinya adalah, sehubungan dengan pemberitahuan dari Deputi III Setwapres perihal penundaan kunjungan Wapres ke Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Terkait ini salah satu anggota DPR Papua, Yonas Nusi berpendapat bahwa perlu dibuat sebuah regulasi semisal Kepres yang isinya tentang komitmen pemerintah untuk tetap melakukan percepatan pembangunan di Papua.
"Kami dari beberapa asosiasi yang ada di Provinsi Papua menyampaikan beberapa aspirasi kepada Wapres, dengan harapan apa yang kami sampaikan dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian atau instansi terkait dan saya harap segera tersalurkan dan terealisasi," ucap Ronald dalam keterangan persnya kepada wartawan usai bertemu Wapres.
Wapres yang juga Ketua BP3OKP menyampaikan, pertemuan tersebut bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan sarana dan prasarana di empat wilayah Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
Ya, sebanyak 1212 personel gabungan TNI/Polri siap mengamankan kunjungan RI 2 untuk pertama kalinya di wilayah Provinsi Papua Pegunungan. Hal ini ditunjukan lewat apel kesiapsiagaan yang dilakukan di tugu salib Wamena melibatkan semua satuan keamanan di wilayah tersebut.
“Kita selalu saja saling mencurigai, padahal kita ini (warga-red) Indonesia. Seperti yang terjadi saat ini di pedalaman, dimana anak muda Papua yang lahir tahun 90-an melakukan pemberontakan, ini juga soal kepercayaan,” bebernya.