Pemda Jayawijaya memastikan akan memprioritaskan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal yang ada di Jayawijaya pada event FBLB tahun 2024. Event ini sendiri dijadwalkan akan dilakukan pada 7-10 Agustus mendatang di Distrik Wosilimo dan Wamena Kota.
Tak hanya memberikan apresiasi, dan semangat bagi para pelaku UMKM di Tanah Papua, tetapi juga memberikan sertifikat dan piagam kepada UMKM yang mendapat juara dalam event tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Papua, Aryoko A. F. Rumaropen menyebutkan pameran ini diikuti 50 pelaku UMKM dari berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Kegiatan itu digelar untuk mendorong peningkatan pelaku UMKM di Provinsi Papua.
“Saya berharap pameran ini mampu mendorong pengembangan pelaku usaha di Papua, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah bumi cenderawasih,” kata Rumasukun melalui Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri A. Yudianto.
Dari gelaran ini, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan meraih juara I terbaik hasil kerajinan rakyat berupa anyaman rotan dari masyarakat Jayawijaya dan Lanny Jaya. Juara II diraih Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan juara III Pemerintah Provinsi Selatan.
Produk yang ditampilkan meliputi kuliner Abon Ikan, Kacang Kentuky dan Keripik Singkong. Sedangkan kerajinan, diantaranya Kursi Rotan dan Noken Anyaman. Dikatakan produk tersebut merupakan hasil karya kelompok Cendrawasih Foja.
Pj Bupati Sarmi Markus Mamsnembra menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi, terkait kesiapan Pemkab. Sarmi terlibat dalam agenda nasional tersebut.
Kepala BBPOM Jayapura Hermanto, S.Si, Apt, mengatakan Bimtek itu bagian dari tahapan progam Pentahelix penigkatan kepatuhan industri rumah tangga pangan (IRTP) yang dibuka pada 10 juli lalu.
Santi Mangisu, selaku koordinator Pokja progam Pentahelix BBPOM Jayapura menjelaskan Bimtek ini bertujuan meningkatkan kapasitas para petugas. Adapun pengawas IRTP tersebut berjumlah 15 orang, masing masing dari Dinas Kesehatan, Perikanan dan Perindagkop Kota Jayapura, serta beberapa dari instansi lain yang menjadi petugas pengawas IRTP di Kota Jayapura.
Fokus usaha yang didorong bervariasi, ada yang merajut noken, memproduksi makanan lokal, serta produk lainnya yamg nejadi fokus binaan. "Kita modelnya gotong royong, baku jaga, baku bantu, baku sayang," tuturnya.