Menurut Elisa, pihaknya telah melakukan pemberdayaan ekonomi dengan memberikan penguatan kapasitas bagi pelaku Badan usaha milik kampung (BUMKam) dan juga bantuan usaha bagi orang asli Papua (OAP).
Direktur Saga Ritel Grup, Gary M.Pirono mengatakan, awal tahun penjualan sembako atau kebutuhan masyarakat di Saga Ritel Grup masih stabil, belum ada peningkatan yang cukup signifikan meski Pilkada sudah selesai.
”Kegiatan yang dilaksanakan hari ini semuanya gratis untuk masyarakat yang datang ke areal Car Free day, kita (BBPOM) menyiapkan mobil Laboratorium agar masyarakat dan para UMKM bisa datang untuk menguji produk pangan olahan mengunakan Rapid Test untuk mengetahui bahan pangan bebas dari pangan berbahaya seperti boraks, rodamint, Mercure dan metamin yelouw,” kata Hermanto kepada wartawan.
Dia juga berharap kepada para pelaku UMKM, terutama ritel-ritel modern ini bisa bekerjasama dengan para petani lokal yang ada di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya dan secara umum di wilayah Papua. Misalnya buah-buahan dari masyarakat bisa dibeli langsung dan ikut diperjualkan di dalam ritel mereka.
Menurut Jeri, sebagai instansi teknis pengampu teknologi maka pihaknya harus berperan aktif menyediakan dukungan infrastruktur digital bagi warga setempat. "Pada 2024 kami telah melakukan pemasangan VSAT sebanyak 80 lokasi dengan daerah prioritas yang diberikan yakni wilayah yang sangat terbatas akses telekomunikasi dan internetnya," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura Haryanto di Sentani, Senin, mengatakan bahwa kehadiran Galeri UMKM merupakan salah strategi untuk memasarkan produk dari daerah ini.
"Kami memiliki galeri yang menampung berbagai hasil kerajinan masyarakat dari kampung-kampung, dimana setiap kerajinan masyarakat kita beli dan dijual melalui galeri, namun karena kantor kami pindah, jadinya galeri ini tidak beroperasi dengan baik, " jelasnya kepada Cenderawasih Pos
Menurut Awi, selain itu juga meningkatkan pengawasan internal dan eksternal termasuk kerja sama dengan instansi terkait seperti Satpol PP Kota Jayapura untuk menindak setiap pelanggaran. "Kemudian fasilitas dan prasarana pasar kami perbaiki, sehingga menarik lebih banyak pembeli," ujarnya.
Dijelaskan, pelaku usaha mikro di Kabupaten Jayapura memang terus meningkat saat ini ada sekira 5800 pelaku usaha. Dengan banyaknya pelaku usaha mikro tentu harus bisa didorong dalam promosi penjualan produk yang dihasilkan.
Oleh karena sebagai bentuk dukungan pengembangan UMKM di Kabupaten Jayapura khususnya bagi pelaku UMKM OAP yang ada di kampung kampung yang selama ini terkendala pemasaran hasil produk yang dihasilkan baik itu noken aksesoris khas papua, oleh-oleh kuliner dan lainnya.