Dalam konferensi pers yang digelar Senin (6/1), Erick Thohir mengungkapkan bahwa dinamika di ruang ganti Timnas Indonesia sudah menjadi perhatian sejak kekalahan melawan Tiongkok pada Oktober 2024 dengan skor 2-1. Erick menambahkan, pelatih baru akan diumumkan pada 12 Januari mendatang.
Keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong (STY) memunculkan spekulasi mengenai siapa penggantinya. Salah satu nama yang mencuat untuk menangani Timnas Indonesia adalah Patrick Kluivert, legenda sepakbola Belanda.
Dalam artikel yang berjudul "Shin Tae-yong beserta Kim Sang-sik dan Ha Hyuk-Jun dipecat oleh Timnas Indonesia", Yeonhap News menggarisbawahi ironi dari situasi ini. Mereka mencatat bahwa pemecatan ini terjadi hanya beberapa bulan setelah PSSI memperpanjang kontrak Shin Tae-yong hingga 2027, sebuah keputusan yang diambil pada Juni tahun lalu.
Ia menambahkan perlunya pemimpin yang lebih mampu menerapkan strategi yang disepakati, menjalin komunikasi efektif dengan pemain, serta mengimplementasikan program secara menyeluruh.
”Meskipun pergantian pelatih di manapun merupakan sesuatu yang berat, namun saya percaya federasi atau PSSI telah mengambil keputusan dengan berdasarkan yang terbaik bagi Indonesia. Mari kita tetap bersatu dan selalu berjuang bersama menuju cita-cita. Kita Garuda,” ucap Jay yang ditulis di IG pribadinya.
"Kami sudah kami dapatkan calonnya, nanti kita undang semua media untuk konferensi pers berikutnya di tanggal 12 (Januari), kurang lebih jam 4 sore," kata Erick dalam jumpa pers pascalaga.
Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia. Belum lagi langkah timnas di ajang sebelumnya seperti Piala Asia dan melonjaknya peringkat FIFA.
Rumor pemecatan STY memang beberapa kali sering terdengar ke telinga netizen Indonesia. Namun, PSSI terutama Erick Thohir selalu membantah rumor-rumor liar tersebut. Kali ini, alasan yang beredar mengenai pemecatan pelatih asal Korea Selatan itu adalah karena PSSI merasa metode latihannya terlalu fokus dalam hal fisik dan lari. Dilansir dari media Italia, Tuttosport, pengganti STY bisa jadi seorang pelatih asal Eropa yang sudah memiliki jam terbang tinggi dan CV yang mentereng.
Juru taktik asal Korea Selatan itu bahkan menyarankan agar penyelenggaraan Piala AFF selama fase grup digelar secara terpusat. Sementara untuk semifinal, baru menerapkan format kandang-tandang.
Bisa dibilang, kemenangan Garuda tersebut jauh dari kata mudah. Pasalnya, kedua tim bertanding cukup alot, khususnya sebelum gol tercipta. Bahkan, Timnas Indonesia beberapa kali ditekan oleh tuan rumah Myanmar.