Insiden tragis ini terjadi di area Jembatan Kali Biru, Seradala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin (16/6) sekitar pukul 10.45 WIT. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolon
Tim langsung melakukan penyisiran dan meminta dukungan personel tambahan dari Posko Belukar, mengingat wilayah belakang Kampung Aminggaru cukup luas dan rawan pergerakan kelompok bersenjata. Menjelang pukul 10.00 WIT, pe
Bupati Intan Jaya, Aner Maisini menjelaskan korban sebelumnya dievakuasi oleh tim Pemkab dan tim ojek yang dibentuk Pemkab Intan Jaya keluar dari daerah konflik ke Ibu Kota Intan Jaya (Sugapa) dan kemudian dievakuasi ke
“Namun yang jelas, saya sudah perintahkan agar kasus itu diproses tuntas terhadap pelakunya, oknum, pelaku dari institusi, agar ditindak tegas apakah itu proses etik maupun pidananya,” paparnya ditemui usai Rapat Tingkat Menteri (RTM) Persiapan Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta
Christian mengungkapkan tersangka AW (48) menghabiskan nyawa korban dengan mengunakan senapan angin jenis PCP. Adapun motif pelaku dalam melakukan aksinya itu disebabkan sakit hati terhadap korban karena cintanya ditolak.
Belum diketahui secara pasti alasan korban mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri dan hingga kini insiden tak mengenakkan itu masih diselidiki. Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengevakuasi jenazah korban dan tiba di Kamar Jenazah RSUD Merauke sekitar pukul 19.30 WIT.
Akibat dari baku tembak tersebut mengakibatkan dua anak Sekolah dasar (SD) masing-masing Nepina Duwitau (6 tahun) dalam kondisi koma dan Nando Duwitau (12 tahun) meninggal Dunia.