Terkait ini, Valentinus menyebutkan bahwa sebelumnya juga telah dilaksanakan rapat bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika. “Jadi dalam waktu dekat kita akan rapat dengan para kepala distrik untuk membahas hal tersebut terkait penyelesaiannya,” ungkap Valentinus.
Seperti halnya yang telah dilaporkan oleh Jan Cartenz pada tahun 1623, demikian pula ekspedisi terkenal yang dilakukan oleh Dr. A.H Colijn dan Dr. J.J Dozy pada 1936 yang mana lagi-lagi bertujuan untuk menaklukkan gunung berselimut salju tersebut dan bukan untuk mencari jebakan mineral biji.
Meski, dia masih belum mau banyak bicara lahan tambang mana yang nanti akan dikelola Muhammadiyah. Menurutnya, ia harus terlebih dahulu melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo. Yang pasti, Bahlil menyebut lahan untuk Muhammadiyah bukan eks lahan Kaltim Prima Coal (KPC) yang lebih dulu diberikan ke PBNU.
“Ada tambang rakyat di daerah itu, yang tadinya masyarakat mendulang dengan menggunakan alat manual namun kini sudah mulai menggunakan alat berat,” kata Soleiyan.
"Ini akan menjadi perhatian kita, kemarin kita sudah melihat bersama-sama kasus yang di Pantai Hamadi (hutan mangrove). Yang berikut ini kita akan melihat lagi seperti apa, untuk Cyclops ini, dan harus ada tindakan hukum yang sama seperti apa yang kita sudah lakukan di Pantai Hamadi. Kita akan panggil pihak-pihak terkait, untuk bagaimana kita tindaklanjuti itu. Karena itu sangat merusak," tegasnya.