Dimana Selasa (21/6) kemarin, telah dilakukan pertemuan dalam membahas pergantian Kepala SMAN 3 Jayapura yang dinilai merusak pendidikan dan membuat pemerintah daerah Provinsi Papua malu. Pergantian kepala-kepala sekolah penggerak ini dinilai sangat aneh.
Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Jayapura Fred Koirewoa menyampaikan alasan penolakan karena menilai Plt. Kepala Dinas PPAD sebagai penanggung jawab instansi teknis tidak menghargai komitmen Pemda dan Kemendikbud melalui MoU sekolah penggerak antara Mendikbud dan Gubernur Provinsi Papua.
“SMA/SMK dikembalikan juga ke kabupaten/kota. Kita setengah mati dulu urus pengalihan aset dan segala macam. Dua tahun itu kita urus lalu pengalihan ke provinsi. Tapi sekarang dikembalikan lagi ke kabupaten/kota. Aduh sakit,” kata Enembe.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad menyampaikan, hasil dari Rakerda Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Provinsi Papua menghasilkan kesepakatan bersama antara gubernur dan bupati/wali kota tentang apa saja yang menjadi bagian dari Prioritas Program Strategis Bersama (PPSB) sudah disepakati.
“Jangan sampai ada anak yang tidak diterima di satu sekolahpun, itu yang tidak boleh,” tegas Plt Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Protasius Lobia kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/6).
“Narkoba, Miras dan merokok itu dilarang keras bagi kaum pelajar,” tegas Desman Kogoya, S.Sos, M.Si selaku Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Perpustakaan Arsip Daerah Provinsi Papua, Selasa (14/6).
Sekolah yang memiliki siswa sebanyak 1500 orang ini, tiap tahunnya menerima kerjasama Seleksi Lokal Siswa Berprestasi (SLSB) dengan Universitas Cenderawasih dan SBMPTN. Setiap tahun SLSB SMAN 1 Jayapura terus bertambah.
Mewakili PSW YPK, Nekad Ngilewane yang juga mantan Kepsek SMA YPK Merauke menjelaskan, menjadi kepala sekolah itu hal yang biasa. ‘’Jadi tidak perlu orang mempertahankan, saya harus menjadi kepala sekolah seumur hidup. Orang yang dibesarkan dalam organisasi pengkaderan pasti sangat memahami hal itu,’’tandasnya.
Kegiatan extra kurikuler ini digelar selain menambah nilai semester genap TA 2022, tetapi juga sebagai upaya menumbuhkan kecintaan pada budaya serta menggali bakat siswa di bidang seni budaya daerah.
Ketua Panitia UTBK- SBMPTN Uncen tahun 2022, Dr. Oscar O Wambrauw, SE. M.Sc. Agr., mengatakan SBMPTN merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri, selain seleksi lainnya seperti Seleksi Mandiri dan SNMPTN.